Kata teman jika ingin menikmati Jakarta serasa tempoe doeloe atau jaman baheula, cobalah berkunjung ke Jakarta saat lebaran. Kala orang mudik dan Jakarta "ditinggalkan" oleh jutaan pendatangnya akan terasa sekali suasana Jakarta yang sebenarnya.
Apakah nanti jika ibukota pindah ke Kalimantan, Jakarta juga akan sedikit sunyi?, ataukah masih tetap semrawut, macet dan dipenuhi para urban yang mengadu nasib?. Apakah daerah kumuh-slum akan jauh berkurang?.
Tentu saja pemandangan Jakarta Sunyi menjadi sebuah hal yang tak biasa. Apalagi Jakarta masuk jenis kota terpadat. Kota terpadat biasanya ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, populasi yang beragam, dan infrastruktur perkotaan yang maju. Selain itu, kota tersebut dianggap sebagai pusat budaya, ekonomi, politik, luas wilayah, dan populasi.
Kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia berada di urutan ke-28 dengan jumlah penduduk sekitar 11.436.004 jiwa. Sementara di Eropa, Istanbul jadi kota terpadat dengan lebih dari 14,5 juta penduduk. Selanjutnya Moskow lebih dari 12 juta dan Paris 11 juta jiwa.
Destinasi Liburan Baru?
Menikmati gambar di atas kita bisa menikmati suasana nyaman yang sebenarnya. Bahkan Jakarta menjadi sangat bisa dinikmati sebagai tempat berolahraga kala ditinggalpulang pendatangnya dan membuat Jakarta menjadi "bebas polusi" selama beberapahari di puncak mudik dimulai.
Nah, bagaimana jika ada yang kepikiran untuk menjadikan suasana Jakarta justru menjadi destinasi wisat baru. Jadi sekalian menikmati libur juga dimanfaatkan untuk berkeliling kota Jakarta dalam suasana yang beda.
Tak hanya bagi para pendatang atau wisatawan lokal dari daeran lain,bahkan penduduk Jakara juga bisa menikmati paket wisata khusus "Paket Wisata Jakarta Sunyi" kala lebaran.
Apalagi bagi para fotografer dari luardaerah atau luar negeri yang bisa menikmati suasana beda Jakarta kala lebaran. Ini akan menjadi sebuah fenomena menarik, dan mungkin juga ceruk (niche) bisnis yang menarik.
Meskipun saat lebaran banyak toko tutup, namun jika telah menjadi paket wisata, tentu saja akan banyak "destinasi" yang membuka diri atau memanfaatkan peluang.
Kapan lagi bisa bersantai di Bundaran HI, tanpa kepadatan dan kemacetan dan tanpa teguran petugas keamanan yangmungkin sibuk berjaga di sana.
Jika bosan, bisa dipadukan dengan paket wisata baharinya atau sekedar menikmati Pantai Ancolnya?. Atau duduk menikmati kuliner di tengah kota di trotoir yang sunyi dari biasanya.
"Kesunyian Jakarta" bagi sebagian orang mungkin menjadi hal yang menarik dan bisa "dijual". Apalagi jika kelak Ibukota memang akan pindah, kenangan Jakarta sebagai sebuah destinasi wisata saat ramai atau masih menjadi ibukota akan menjadi sebuah kenangan menarik.
Saya yang phobia dengan kesemrawutan Jakarta juga tertarik jika suatu saat tersedia paket wisata jenis baru itu. Atau mungkin akan tersedia paket acaa nikah atau wedding saat Jakarta sunyi?. Meskipun mungkin dinilai aneh, tapi siapa tau memang bisa jadi paket wisata menarik?.
Paling tidak untuk saat ini, saat jakarta sunyi di waktu lebaran dan ditinggal jutaan pemudiknya, para warga asli orang betawi misalnya bisa menikmatinya untuk bersantai,berolahraga atau menikmati hobi jalan dan berfoto. Sambil mengenang nostalgia masa lalu ketika masih asri dan hijau dan masih bernama Batavia.