Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pantun Debutan, Edisi Spesial Ramadan

24 Maret 2024   23:31 Diperbarui: 25 Maret 2024   08:46 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca pantun tema Ramadan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tassii--detik.com

Kalau ke Aceh mampir ke Medan,

Jangan lupa ke istana maimun, 

Kalau Resah Jangan di tahan,

Yuk kita berbalas pantun.

Sebar ikan di Kota Medan,
Kain katun rendam di dalam kolam,
Sebarkan kebaikan di bulan Ramadan,
Bermain pantun Ramadan menjauhkan dendam.

Anak komandan bermain bola,
Terkena kawat di muka gawang,
Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba,
Semoga kuat puasanya ya sayang.

Pergi ke pasar beli semangka,
Memberi hadiah untuk adinda,
Makan sahur niatlah puasa,
Nanti dapat pahala berganda.

Perbanyak minum multivitamin,
Supaya kita kuat perkasa,
Wahai Khalayak kaum muslimin,
Yuk kita tunaikan puasa.

Bulan Ramadan penuh berkah,
Sujud dan ruku, tiada putus doa,
Puasa dan ibadah, hati berserah,
RahmatNya selalu mengalir tiba.

Ramadan tiba, pintu rahmat terbuka,
Mengaji dan tilawah, memperindah hati,
Puasa dan sedekah, amal suci bersama,
Kasih dan damai selalu menyertai.

Pagi hari terang, bulan Ramadan tiba,
Doa dan dzikir mengalun merdu,
Doa dan Qiraah, tiada henti bergema,
Semoga taqwa di hati kita tumbuh.

Bulan suci tiba, Ramadan menjelma,
Puasa dan salat, ibadah yang utama,
Surga menyapa dengan pintu terbuka,
Semoga kita jadi hamba bertaqwa.

Ramadan datang, berkah berlimpah,
Mengisi hari penuhi amal soleh,
Puasa dan tarawih, riuh keikhlasan cerah,
Semoga terpenuhi hingga hari fitri nan suci
.

Ikan patin ikan tuna,

Dimakan di pinggir sawah duh enaknya,

Meski miskin susunan makna,

Jangan dicibir apalagi dimarah ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun