Setelah mencobanya, barulah memutuskan mana jajanan favoritnya dan membeli ulang serta membawanya ke hotel.Â
Pujasera dadakan Penjaga Tradisi
Jalan sepanjang kurang lebih satu kilo itu lantas berubah menjadi pujasera-Pusat Jajanan Segala Ada dan dipenuhi lautan manusia berburu takjil.
Segala jenis jajanan ada, dari jenis yang tradisional hingga makanan kekinian yang tak perlu diceritakan lagi karena ada di semua daerah sesuai dengan trend dan seberapa viralnya.
Nah uniknya ada beberapa lapak yang menjual makanan maupun jajanan khas Aceh yang hanya dijual dan ditemui saat ramadhan, seperti bubur kanji rumbi, sambal daun peugaga, kue ade panggang, martabak canai telur, belacan sambal daun pepaya dan leumang atau ketan panggang menggunakan bambu.
Sambal daun peugaga yang terbuat dari aneka jenis sayuran dan daun-daun yang hanya bisa dijumpai di Aceh, diantaranya daun tapak leman yang diyakini berkhasiat menjaga stamina selama puasa. Seporsi cuma seharga 10 ribu rupiah.
Jajanan atau makanan khas lainnya yang selalu ditunggu masyarakat di Aceh, terutama di kampus tentu saja makanan tradisional Mie Caluk, asal kabupaten Pidie yang memang kesohor.
Bentuk sajiannya sebenarnya tak jauh beda dengan Mie Goreng Aceh, hanya bedanya ada yang memakai bahan baku Mie Lidi yang direbus seperti Spaghetti. Lantas disajikan dengan bumbu kacang mirip bumbu pecal, tapi beda citarasa rempahnya.
Mie dijual dalam porsi kecil karena ditujukan menjadi makanan ringan, bukan makanan berat seperti Mie Aceh. Berikutnya ada timphan. Timphan adalah penganan kecil sejenis lepat yang berasal dari Aceh. Bahan untuk membuat timphan terdiri dari tepung beras, pisang, dan santan.
Secara tidak langsung, adanya demand atau permintaan yang rutin dari para pemburu takjil selama ramadan, menjadi sebuah keuntungan sendiri.Â
Bagi penjual dapat untung, pembeli dapat makanan langka yang dicari, dan dari sisi budaya, terjaganya kelestarian makanan tradisional. Meski hanya ada saat ramadan tiba.
Selain jajanan dan makanan berat, terdapat buah yang selalu datang kala ramadan--timun suri atau nama ilmiahnya Cucumis Mel L Var Reticulatus Naudin,  buah sejenis timun yang tidak tahan lama jika disimpan dalam keadaan segar sehingga harus langsung diolah untuk minuman hidangan puasa.
Bagian dalam buah yang dilapisi kulit serupa buah ketimun, berisi daging seperti busa tebal namun lembut dengan biji didalamnya.Â