Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sudahkah Kita Bersyukur? Belajar dari Kisah Si Gadis Remah Roti

12 Maret 2024   00:17 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:32 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari setengah rasa susah yang dialami kebanyakan orang ternyata berasal dari "melihat kenikmatan orang lain". Ketika kita membandingkan apa yang kita peroleh daripada orang lain bisa menimbulkan rasa iri, rasa merasa kurang dan dalam bahasa sederhana yang kita pahami adalah kurangnya rasa bersyukur.

"Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat orang yang di atas kalian. Karena sesungguhnya itu lebih baik, agar kalian tidak memandang rendah atas nikmat Allah yang diberikan kepada kalian." (HR. Bukhari).

Siang kemarin datang seorang perempuan tua penjaja anyaman tikar pandan. Hari terik, tapi ia seperti tak merasa susah dengan barang bawaannya. Ibu tua itu mampir ke rumah, meski kami tak membeli dagangannya.

Tikar itu titipan orang lain, dari hasil penjualan ia akan mendapat sedikit persenan. Meski hanya sedikit tapi apa yang membuat saya takjub adalah rasa bersyukurnya yang luar biasa. 

"Walaupun kecil itu rezeki, jadi disyukuri saja", katanya sambil meneguk air putih pemberian kami. Sebelum akhirnya ia pamit untuk kembali berkeliling menjajakan tikar pandan-nya.

Mengeluh dan Rasa Syukur Kita

Kita mengeluh karena seringkali apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan keinginan kita. Padahal hal itu paling sering terjadi dalam keseharian kita. Dan cara yang bisa kita lakukan hanyalah perlu belajar bersyukur. Meskipun ternyata  hal itu bukan sesuatu yang mudah.

Jika kita mengeluh karena macet di jalanan, ketahuilah bahwa saat kita menikmati kendaraan, di luar sana ada jutaan orang tak seberuntung kita tak memiliki kendaraan. Jadi sebenarnya kita mestinya harus bersyukur.

Sikap Bersyukur adalah emosi yang tersehat

Bahwa ternyata di balik semua yang sering kita keluhkan sebenarnya banyak hal yang bisa kita syukuri, karena seperti kata seorang psikolog, "sikap bersyukur adalah emosi yang tersehat".  Bahwa sikap bersyukur ternyata menghasilkan energi emosional lebih dari sikap yang lain dalam hidup ini.

Bahwa ketika kita bersyukur, kita akan merasa lebih tenang dan bahagia.

Kunci dari mensyukuri nikmat adalah menikmati syukur itu sendiri

Kata orang bijak, cobalah untuk melatih pikiran dan perasaan kita agar selalu bisa bersyukur. Meskipun ini bukan perkara mudah. Itulah sebabnya kita harus tetap dalam awareness dalam bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun