Pertama;Â Faktor U alias Usia
Ternyata saat usia kita bertambah, berdampak pada sistem  metabolisme tubuh kita yang terus menurun sehingga kemampuan tubuh kita saat membakar kalori pun juga ikut menurun. Makanya sudah keliling lapangan berkali-kali, keringat deras mengucur ternyata berat badan tak turun-turun, perut tak kunjung sixpack!.
Bahkan pada perempuan apalagi jika sudah mengalami masa menopause, produksi hormon progesteron dan estrogen akan menurun, sehingga wajar jika membuat perut mudah buncit.
Jadi memaksakan diri berolahraga berlebihan demi menurunkan "kadar" perut buncit ternyata juga tak sepenuhnya bisa jadi jaminan dengan kondisi usia yang semakin bertambah. Tapi bukan berarti lantas kendor tak berolahraga juga lho!.
Kedua;Â Olahraga yang Salah
Olahraga kok bisa salah?.
Bahwa ternyata intensitas olahraga kita bukan pada sejauh mana kita berlari, atau seberapa keras berolahraga setiap akhir pekan agar perut bisa tak buncit lagi, tapi lebih pada konsistensi kita saat berolahraga.Â
Maka benar kata orang bijak, jika sebaiknya sesuatu itu dilakukan rutin alias konsisten, meskipun tidak lama. Begitu juga dengan olahraga.
Menurut sebuah studi, orang dengan intensitas olahraga yang tinggi, lemak perutnya pun akan berkurang, apalagi jika dilakukan dengan konsisten.Â
Apalagi pada orang dengan faktor usia yang lanjut, kebutuhan olahraga menjadi penting tapi harus terukur dan konsisten, daripada pilihan olahraga berat. Pilih jogging daripada lari tentunya.
Ketiga; Â Stres
Mungkin nggak kebayang oleh semua orang bahwa perut buncit ternyata juga disebabkan karena faktor stres. Apalagi dalam situasi ekonomi yang makin amburadul sekarang.
Ditambah lagi beban pekerjaan, mungkin juga masalah dalam hubungan diantara anggota keluarga, anak bermasalah, semua sumber stres inilah yang bisa mengakibatkan perut tetap buncit, walau pun sudah olahraga.
Mungkin ada yang berasumsi, saat stres bukannya banyak orang justru malah banyak ngemil, jadi menambah berat badan dan perut tambah buncit?.
Tapi sebenarnya, sebagaimana dijelaskan banyak pakar medis, saat seseorang mengalami stres, maka tubuh dengan sendirinya akan menghasilkan hormon kortisol. Hormon inilah yang bisa memicu penumpukan lemak berlebih terutama di area perut.