Sahabat kompasianer Billy suatu hari sedang berada di pinggir jalan, ketika seorang pengemudi ojek online (ojol) tiba-tiba mendatanginya dan meminta bantuan tambahan uang untuk memperbaiki handphonenya yang jatuh dan rusak. Ia butuh uang tambahan untuk service. Tanpa berpikir panjang Billy memberinya sisa uang bensin terakhir yang ada di kantongnya. Dengan harapan, semoga bantuannya itu bisa membantunya.
Kisahnya begitu bersahaja, tapi apa yang terjadi beberapa hari setelahnya?. Billy mendapatkan "bonus" dari para pembaca kompasiana di seluruh Indonesia.
Saya bilang, ini bukti bahwa Tuhan tak pernah tidur, bahwa kebaikan sebesar apapun akan mendapatkan balasan kebaikan yang justru berlipat ganda.
Kita selalu merasa turut berbahagia dengan sekecil apapun kisah yang inspiratif yang bisa menggugah nurani kita, terutama ketika kita bisa berbagi dengan sesama.
Banyak orang berusaha mencari kebahagiaan, namun begitu sulit menemukannya. Padahal tak sedikit uang yang telah dikeluarkannya. Maka benar adanya jika ada yang bilang jika kebahagiaan tak bisa dibeli. "Kita bisa membeli tempat tidur termahal sekalipun, tapi kita tak bisa membeli "tidur nyenyak.", begitu kata petuah bijak.
Sahabat kompasianer Billy, menemukan kebahagiaan sejatinya justru melalui sebuah kejadian yang terduga. Siapa sangka jika kejadian yang begitu sederhana bisa membuahkan bonus yang luar biasa.Â
Membagi sedikit kelebihan uangnya membantu seorang ojol yang sedang kesusahan karena handphonenya rusak. Karena bagi seorang ojol, handphone adalah "perantara" rezekinya, agar bisa menerima orderan, jika rusak maka putuslah semua jalur komunikasinya.
Bahwa kebahagiaan ada dimana saja, termasuk ketika kita berbagi dengan orang lain dimanapun berada. Seperti kisah Billy dan ojol yang dibantunya. Sebesar apapun bantuany kita, setidaknya bisa menjadi motivasi tambahan baginya untuk mencari rezeki lainnya.
Intinya bahwa kebahagiaan berbagi memang sesuatu yang luar biasa. Kisah itu juga "memberi tahu" kita bagaimana hitam putih hidup menjadi seorang ojol, demi keluarga dan bertahan hidup dalam situasi sulit saat ini.
Ada kisah lain yang juga menarik tentang "bersedekah". Ini kisah tentang seorang penjual nasi uduk yang sudah beberapa hari berjualan tak mendapatkan pembeli yang diharapkannya, gerobaknya sepi pembeli. Saat kedai gerobaknya sepi ia mendengar azan dari masjid didekatnya, lantas ia memutuskan untuk shalat sejenak, dan menuliskan pesan di sepotong kertas, "Istirahat shalat 10 menit".
Ia bergegas menunaikan shalat, seusai shalat sebuah kotak tabungan amal diedarkan, tepat didepannya di rogohnya saku kantong dan ditemukannya lembaran Rp.5 ribuan satu-satunya yang tersisa, tapi tanpa pikir panjang dimasukkkannya juga uang terakhir persediaan tersebut ke dalam kotak amal. Lalu ia meninggalkan masjid dan kembali ke gerobaknya.
Sekitar 5 menit, sebuah telepon dari seorang kenalannya masuk, "Mas Bro ya?, ini saya bapak di kantor depan" kata si penelepon tersebut. "Saya mau pesan 500 kotak paket nasi lengkap menu spesial untuk hari ini, bisa nggak", lanjutnya.
"Tentu pak", kata si Mas Bro gugup tak percaya. "Sekalian tolong kirim nomor rekeningnya ya saya transfer uangnya biar saya tak lupa katanya," lagi, sekali si Mas Bro nyaris tercekat tak percaya.
Sambil menyiapkan paket pesanannya dibantu istrinya, ia tercenung, ternyata Tuhan berbaik hati hari ini denganku, batinnya. Coba kalau saya sumbang Rp.50 ribu, mungkin Tuhan akan membalasnya dengan 5.000 bungkus, batinnya sambil wajahnya terlihat bahagia.
Berbuat kebaikan dengan bersedekah saja Tuhan sudah membalasnya dengan ratusan kali lipat.