Kita semua melihat apa yang dialami timnas sejauh ini, meskipun berhasil di 16 besar sekalipun, akan sangat sulit bisa menembus 8 besar di sesi pertandingan berikutnya. Apalagi kita nanti juga akan ketemu Australia.
Jika menang atau imbang di awal turnamen, selalu kalah di pertandingan terakhir. Saya saja yang bukan penonton mania memaklumi bahwa posisi kita saat ini tak sepenuhnya karena kualitas permainan kita. Dalam setiap pertandingan masih berlaku faktor lucky. Maaf saja jika begitu analisis saya.
Sebagai penonton saya sering membandingkan bagaimana para pemain di luar negeri sana. Saya teringat ketika pemain top kita, Bambang Pamungkas di tarik ke liga luar negeri, saat diseleksi ternyata bukan soal body yang jadi ukuran, tapi juga stamina.
Artinya bahwa pemain bola bukan cuma karena dikasih makan daging terus jadi kuat, sementara kalau makan sayur mayur jadi lembek. Di klub sepak bola besar yang sudah profesional, asupan makan para pemain di atur. Berapa protein, karbo dan vitaminnya. Saya tak menduga sampai sejauh itu persiapan jadi pemain top dan klub besar. Amazing!
Beruntung saat timnas  Indonesia kalah dari Jepang 1-3 di laga terakhir Grup D masih bisa membuatnya lolos ke babak 16 besar, sebagai salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik.Â
Rupanya dalam babak 16 besar Piala Asia 2023 diisi oleh enam tim juara grup, enam tim runner-up alias peringkat dua, serta empat tim berstatus peringkat tiga terbaik  dari enam grup yang ada.
Jadi kita berpeluang masuk kedalamnya Tapi menurut para pengamat bola kita tak bisa bersenang hati dulu. Timnas Indonesia masih harus menunggu hasil dua pertandingan lainnya di laga terakhir.Â
Sementara yang otomatis lolos babak 16 besar, tentunya peringkat 1-2 penyisihan grup A, B, C, D, E, F (duabelas tim). Maka, empat kursi tersisa di 16 besar diperebutkan antara tim-tim peringkat ke-3 grup seperti Bahrain, Indonesia, China, Oman, Suriah dan Palestina itu.
Di antara tim-tim lain, Indonesia sebelum lawan Jepang berada di urutan ke-2 setelah Bahrain. Dan masih mengungguli posisi tim China di urutan ke-3, Oman di urutan ke-4, Suriah di urutan ke-5, dan Palestina di urutan ke-6. Memang peluang masih sangat besar lolos.
Menurut analisis para pengamat sepak bola, ketika itu kita mesti menunggu pertandingan di Grup E antara Yordania dan Bahrain. Jika Yordania menang dengan tiga gol atau lebih, maka Indonesia dipastikan akan lolos.  Begitu juga  dengan pertandingan di Grup F antara Oman melawan Kirgistan, bila imbang, poin kedua tim masih di bawah Indonesia.
Artinya selalu ada ganjalan sebelum kita bisa dipastikan lolos jika ada hasil pertandingan di grup lainnya yang bisa membantunya. Apakah benar ini artinya , kemenangannya bukan murni kualitas timnas, selalu ada lucky, dan memang begitu adanya di dunia sepak bola?.
Dan ketika mengetahui soal ini saya makin bingung, tapi makin yakin bahwa sepak bola kita butuh revolusi agar bisa berubah lebih baik. Tak boleh main-main, tak boleh cuma hebat di iklannya. Indonesia Pasti Bisa!.
Debaran jantung kita bertambah kencang saat disinyalir ada "bola gajah" sedang dimainkan, benarkah. Apakah itu bukan bagian dari strategi atau justru blunder tim yang bermain buruk. Bayangkan saja Grup E menyuguhkan drama menegangkan ketika Yordania dan Korea Selatan ternyata tidak mau finish sebagai juara grup.
Sebab, jadi juara Grup E berarti berjumpa tim runner-up Grup D yakni Jepang di babak 16 besar. Nah lho, memangnya seberapa kuat Jepang sampai jadi momok?.