Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Alasan Terbaik Mengapa Siswa Mesti Belajar Jurnalistik

20 Januari 2024   23:04 Diperbarui: 22 Januari 2024   12:14 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa yang belajar jurnalistik sumber gambar istock by lightfieldstudios

Meskipun intensitasnya kurang, tapi setidaknya kaleidoskop kegiatan siswa di sekolah saya mencatat ada empat kegiatan training jurnalistik yang diikuti oleh perwakilahn siswa dari sekolah. Kegiatannya digabung antara training dan lomba. Sebagai bentuk teori langsung praktek.

Hal menarik yang saya peroleh adalah banyak siswa yang masih menganggap jurnalistik tak hanya soal tulis menulis saja, umumnya mereka mengganggap jurnalistik harus berhubungan dengan media surat kabar dan kerja wartawan memburu berita.

Menurut para siswa, jika bukan berprofesi sebagai wartawan, maka aktifitas kita tidak dianggap aktifitas jurnalistik. Saya teringat jawaban beberapa siswa baru saat orientasi hari pertama mereka di sekolah, "harus jadi wartawan dulu bu, baru perlu belajar jurnalistik".

"Saya nggak mau ikut training jurnalistik, nanti disuruh wawancara saya malu ketemu orang, saya orangnya pemalu", kata seorang siswi.

Saya memaklumi, karena memang pemahaman jurnalistik secara umum berhubungan dengan kegiatan tulis menulis profesi khusus yaitu jurnalis alias wartawan.

Jika disekolah, fokus aktifitas tulis menulis lebih berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Tapi sebenarnya masalahnya manfaat yang bisa diambil lebih jauh daripada sekedar berurusan dengan pelajaran bahasa. 

Menurut saya, ketika siswa bisa memahami jurnalistik dengan baik, meraka akan mendapatkan manfaat pengganda (multiple effect). Manfaat yang lebih luas daripada sekedar kemampuan tulis menulis.

Terutama ketika mereka kelak bisa memanfaatkan lebih optimal kemampuan jurnalistiknya dalam kehidupan nyata dan bisa mendukung profesi pilihan mereka. 

Kemampuan jurnalistik bisa dimanfaatkan untuk multidisipliner keilmuan, karena apapun jenis ilmu membutuhkan kemampuan kita dalam tulis menulis, seperti laporan, riset, publikasi dan lainnya.

Bahkan saya sebagai guru, sekarang ini mendapat tambahan kerja yang berhubungan dengan pembuatan berbagai jenis laporan untuk sekolah dan kaitannya dengan  Program Kurikulum Merdeka Belajar,  dengan pemahaman tantang tulis menulis, mencari sumber bahan, mengolah bahan, sedikit banyak bisa membantu memudahkan proses pembuatan laporan dan penelitian seperti Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Ilustrasi siswa yang sedang berdikusi untuk wawancara sumber gambar love pik
Ilustrasi siswa yang sedang berdikusi untuk wawancara sumber gambar love pik

Apa Pentingya Siswa Punya Kemampuan Jurnalistik?

Sejak disrupsi dunia pendidikan kita dipercepat oleh keadaan saat pandemi menjadi daring dan luring, mau tidak mau kita juga harus mengikuti perkembangannya.

Pendidikan ikut berperan sangat penting membentuk karakter dan kemampuan siswa saat berhadapan langsung dengan tantangan perubahan. Salah satu jalannya yang kini makin diakui keberadaannua adalah kemampuan siswa dalam memahami jurnalistik. 

Siswa dengan pengetahuan dan keterampilan jurnalistik tidak hanya akan menjadi konsumen informasi yang cerdas, tetapi juga bisa berpartisipasi lebih aktif dalam masyarakat, ikut mengembangkan pemikiran kritis melalui kreativitas mereka.

Ini makin penting, apalagi ketika clip thinking menjadi "ancaman" bagi para siswa di tengah serbuan informasi. Banyaknya informasi menyebabkan pemahaman siswa justru semakin dangkal, karena ketergantungan mereka pada perangkat teknologi.

Dengan semakin memahami esensi jurnalistik, para siswa bisa menjadi pemilih dan pemilah berita yang makin berhati-hati. Terutama dari serangan hoaks, karena pengetahuan informasi mereka bertambah.

Berdasarkan pengalaman dari para siswa  yang telah mengikuti training jurnalistik, dan interaksi langsung dengan siswa di kelas jurnalis Litera5, saya mendapatkan banyak pembelajaran. Bahwa siswa yang memiliki kemampuan jurnalistik membantunya dalam peningkatan kemampuan lain yang mereka miliki.

Menumbuhkan Keterampilan Komunikasi yang Efektif

Salah satu manfaat yang terlihat langsung adalah, bahwa saya mendapati para siswa yang telah bergabung di kelas jurnalistik memiliki kepercayaan diri yang makin baik. 

Perubahan itu diperoleh, karena ternyata dengan kemampuan memahami jurnalistik membantunya mengembangkan keterampilan komunikasi para siswa menjadi lebih efektif. Para siswa belajar untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan ringkas. 

Mereka menjadi terbiasa merangkai kata-kata dan mengorganisir ide secara logis, yang membantu meningkatkan kemampuan verbal dan tulisan mereka. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam dunia pendidikan, tetapi juga menjadi aset berharga dalam kehidupan sehari-hari dan karier di masa depan.

Kemampuan dalam memperkaya kosakata dan kemampuan komunikasinya, ternyata didukung oleh kebiasaan mereka mencari bahan referensi bacaan untuk mendukung kemampuannya berkomunikasi.

Dalam diskusi berbagai jenis pelajaran, siswa dari kelas jurnalis menunjukkan variasi bahan diskusi yang sangat menarik, terutama contoh-contoh aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Mendorong Pemikiran Kritis

Kemampuan siswa dalam jurnalistik tidak hanya tentang bagaimana menyampaikan fakta, tetapi juga bagaimana mendorong pemikiran yang kritis. 

Saya juga mendapati siswa yang terlibat dalam kegiatan jurnalistik, mulai belajar untuk menilai informasi, menyaring berita palsu, dan mengidentifikasi sudut pandang yang mungkin tersembunyi dalam suatu laporan. Intinya mereka tidak begitu mudah terprovokasi, karena mereka juga punya sumber bacaan.

Mereka menjadi konsumen informasi yang cerdas dan kritis, mampu membentuk pandangan mereka sendiri berdasarkan pemahaman mendalam terhadap suatu topik. 

Perbedaan ini sangat terlihat di kelas, dimana terdapat siswa yang aktif di kelas jurnalistik, mereka memiliki landasan argumen yang menarik.

Membangun Kesadaran Sosial dan Kultural

Maksudnya bahwa siswa dengan kemampuan jurnalistik, bisa membantu mereka lebih memahami dan menghargai keragaman sosial dan kultural di sekitar mereka. 

Dalam proses mencari informasi, wawancara, dan melibatkan diri dalam liputan berbagai peristiwa, siswa belajar untuk memahami berbagai latar belakang budaya, pandangan hidup, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal ini tidak hanya meningkatkan toleransi, tetapi juga membantunya dalam membangun kesadaran sosial yang kuat.

Saat saya membawa siswa jurnalis dalam pengambilan data di daerah pinggiran untuk wawancara melengkapi bahan karya tulis mereka, mereka berkomunikasi dengan para pemulung, dan masyarakat lain dari kelas yang berbeda, terlihat luwes dan bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Memang hal itu juga berkaitan dengan kepribadian masing-masing siswa yang berbeda-beda, namun saya melihat anak-anak yang awalnya sedikit pendiam dan serius pun menjadi bisa berkomunikasi karena rasa percaya diri yang mulai tumbuh sejak mereka terlibat dalam kelas jurnalis.

Memajukan Kreativitas dan Inovasi

Saat saya menyodorkan tema sebuah lomba menulis esai tentang lingkungan dan inovasi, saya terkejut dengan usulah gagasan mereka yang tidak biasa dan gaya penulisannya yang menarik.

Bahwa ternyata jurnalistik memang tak hanya soal bagaimana membuat berita dengan cara yang konvensional, tetapi juga bagaimana menciptakan narasi yang menarik dan kreatif. 

Siswa yang terlibat dalam kegiatan jurnalistik bisa mengeksplorasi berbagai bentuk ekspresi dan gaya penulisan. Ini tidak hanya memajukan kreativitas mereka, tetapi juga membuka pintu untuk inovasi dalam menyampaikan informasi.

Membentuk Karakter dan Etika Profesional

Ketika siswa terlibat dalam kegiatan jurnalistik, mereka tidak hanya mengembangkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan etika profesional. 

Mereka belajar tentang tanggung jawab, objektivitas, dan integritas dalam menyampaikan informasi. Kemampuan ini tidak hanya relevan dalam dunia jurnalistik, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. 

Agar mereka tidak gegabah dalam mem-publikasi sebuah informasi, dan belajar untuk beranggungjawab atas karya yang mereka buat dan disebarluaskan kepada publik

Mempersiapkan Diri untuk Tantangan Dunia Nyata

Sebenarnya harapan kita sebagai guru dengan meningkatnya kemampuan para siswa kita dalam perkembangan media informasi yang semakin pesat, agar siswa yang terbiasa dengan aspek-aspek jurnalistik, bisa memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan dunia nyata. 

Pada akhirnya ketika mereka meninggalkan bangku sekolah, kemampuan mereka dalam memahami jurnalistik akan membantunya saat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah, mengidentifikasi isu-isu kritis, dan berkontribusi dalam pembentukan opini publik, terutama memiliki kesadaran sosial dan memiliki daya saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun