Meskipun intensitasnya kurang, tapi setidaknya kaleidoskop kegiatan siswa di sekolah saya mencatat ada empat kegiatan training jurnalistik yang diikuti oleh perwakilahn siswa dari sekolah. Kegiatannya digabung antara training dan lomba. Sebagai bentuk teori langsung praktek.
Hal menarik yang saya peroleh adalah banyak siswa yang masih menganggap jurnalistik tak hanya soal tulis menulis saja, umumnya mereka mengganggap jurnalistik harus berhubungan dengan media surat kabar dan kerja wartawan memburu berita.
Menurut para siswa, jika bukan berprofesi sebagai wartawan, maka aktifitas kita tidak dianggap aktifitas jurnalistik. Saya teringat jawaban beberapa siswa baru saat orientasi hari pertama mereka di sekolah, "harus jadi wartawan dulu bu, baru perlu belajar jurnalistik".
"Saya nggak mau ikut training jurnalistik, nanti disuruh wawancara saya malu ketemu orang, saya orangnya pemalu", kata seorang siswi.
Saya memaklumi, karena memang pemahaman jurnalistik secara umum berhubungan dengan kegiatan tulis menulis profesi khusus yaitu jurnalis alias wartawan.
Jika disekolah, fokus aktifitas tulis menulis lebih berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Tapi sebenarnya masalahnya manfaat yang bisa diambil lebih jauh daripada sekedar berurusan dengan pelajaran bahasa.Â
Menurut saya, ketika siswa bisa memahami jurnalistik dengan baik, meraka akan mendapatkan manfaat pengganda (multiple effect). Manfaat yang lebih luas daripada sekedar kemampuan tulis menulis.
Terutama ketika mereka kelak bisa memanfaatkan lebih optimal kemampuan jurnalistiknya dalam kehidupan nyata dan bisa mendukung profesi pilihan mereka.Â
Kemampuan jurnalistik bisa dimanfaatkan untuk multidisipliner keilmuan, karena apapun jenis ilmu membutuhkan kemampuan kita dalam tulis menulis, seperti laporan, riset, publikasi dan lainnya.
Bahkan saya sebagai guru, sekarang ini mendapat tambahan kerja yang berhubungan dengan pembuatan berbagai jenis laporan untuk sekolah dan kaitannya dengan  Program Kurikulum Merdeka Belajar,  dengan pemahaman tantang tulis menulis, mencari sumber bahan, mengolah bahan, sedikit banyak bisa membantu memudahkan proses pembuatan laporan dan penelitian seperti Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Apa Pentingya Siswa Punya Kemampuan Jurnalistik?
Sejak disrupsi dunia pendidikan kita dipercepat oleh keadaan saat pandemi menjadi daring dan luring, mau tidak mau kita juga harus mengikuti perkembangannya.
Pendidikan ikut berperan sangat penting membentuk karakter dan kemampuan siswa saat berhadapan langsung dengan tantangan perubahan. Salah satu jalannya yang kini makin diakui keberadaannua adalah kemampuan siswa dalam memahami jurnalistik.Â