Jangan bayangkan ada list daftar harga tinggal scrol-scrol saja, terus ganti vendor. Ibu-ibu kita mempraktikannya secara manual, termasuk seperti yang dilakukan pacar Mas Dika tadi, berkeliling mall demi harga terendah, termurah.
Saat tiba di pasar, jangan terburu-buru atau malas membandingkan harga. Coba sambangi tiga sampai empat penjual barang yang sama, biar tahu mana yang harganya paling murah. Disinilah dibutuhkan stamina dan fisik dengan vitalitas tinggi. Maka jangan lupa sarapan, sebelum bersedia diajak para ibu belanja.
Meskipun "akan indah pada waktunya" saat rehat ditraktir, tapi butuh pengorbanan harus rela jalan bak pengawal sepanjang pasar, mall, berkeliling dari toko ke toko.
Kedua; Â Tetap rendah hati (stay cool)
Meski mendapat barang murah bisa sangat menyenangkan, karena bisa menghemat pengeluaran, tapi juga tak boleh sembarangan menawar. Seperti si pembeli daster atau si ibu pembeli kelapa di pasar. Tak menghalalkan segala cara, tetap harus manis bertutur kata. Siapa tahu si pedagang luluh hatinya
Ketiga;Â Pura-pura tidak butuh (hit-run and hope)
Ini jurus utama andalan ibu-ibu. Meski sudah menemukan barang yang dicari, dan tahu di tempat itu satu-satunya yang menjual, tetap saja berlagak tak butuh.Â
Jangan perlihatkan bahwa kita membutuhkan barang jualan mereka, itu pesan penting emak juga. Dengan kata lain, sedikit jual mahal di depan penjual. Dengan begitu mereka tidak akan merasa di atas angin.
Kalau perlu gunakan taktik langsung akan pergi ketika tawaran kita ditolak. Biasanya mereka akan mencegah kita berpaling ke penjual lain dengan mencari kesepakatan harga. Jika sudah begitu berpura-puralah sedikit tak butuh lagi, sambil berjalan melambat.
Anehnya, sebenarnya jurus ini juga sudah dihafal oleh para pedagang, tapi kok tetap saja digunakan dan tetap saja berhasil!. (Dengan pengecualian bahwa sebagai pembeli sebenarnya kita tak tahu, berapa persen sebenarnya laba yang sedang diincar si pedagang.Â
Jangan-jangan harga memang sudah di mark-up sedemikian rupa, untuk antisipasi jurus, hit, run and hope-nya emak-emak.
Keempat;Â Ambil hati penjualÂ
Gunakan pendekatan dan cara terbaik untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Coba dekati si penjual dengan sedikit obrolan ringan.Â
Jurus ini sering saya praktekkan, sembari menunggu layanan pembeli ajak ngobrol. "Tambah rame aja bang pembelinya, saya aja sudah empat tahun langganan masih betah". Dijamin, saat minta bonus satu akan ditambah jadi dua.