Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Maaf, Tempat Sampah Tak Seluas Lapangan Tugu Darussalam!

10 Januari 2024   08:51 Diperbarui: 10 Januari 2024   14:13 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahan seluas 1.600 m3 dengan 16 pohon berdiameter tajuk 10 m mampu menyuplai oksigen sebesar 14.000 liter per orang. Setiap jam, satu hektar daun-daun hijau dapat menyerap 8kilogram CO2, setara CO yang dihembuskan oleh nafas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama.

Jika satu liter O2 hanya dihargai Rp. 100,- maka sebatang pohon menghemat biaya oksigen sebesar Rp. 1.400.000 per hari, Rp. 42 juta per bulan, dan Rp.511 juta per tahun per orang.( Hestin Mulyandari; 151).

Tidak saja hanya berfungsi secara ekologis sebagai paru-paru kota, menjadi peneduh fisik, membantu dalam penyerapan air hujan, dan menjaga lingkungan kota tetap sehat,  RTH memiliki banyak fungsi lainnya.

RTH juga berfunsgi sebagai ruang sosial budaya, orang bisa bebas beraktivitas. Berkumpul, berkomunikasi, hingga mengekspresikan budaya lokal yang ada.

Kita juga tidak asing ketika RTH seperti tugu Darussalam juga memiliki fungsi ekonomi. Perhatikan saja deretan pedagang di bawah pohon cemara di pinggiran jalan kampus.  

Dan secara estetis perkotaan sebagai area yang vital pada sebuah wilayah, membutuhkan keindahan dan RTH berperan memperindah tampilan kota secara visual, serta RTH menjadi aspek yang indah untuk planologi maupun arsitektur kota.

Dan apa yang dapat kita lakukan, tentu saja membantu menjaga RTH itu, salah satu contoh sederhana adalah berusaha menjaga RTH itu tetap bersih.

Ketersediaan tempat sampah harus dioptimalkan manfaatnya. Kita merasa prihatin dengan kesadaran masyarakat dan para mahasiswa yang masih saja meninggalkan sampah di atas rerumputan hijau di sekitan tugu. 

Karena sekecil apapun kontribusi menjaganya akan membantu kita membangun pola pikir lebih baik, dan membuat RTH kita terus terjaga. 

Jangan jadi Nimbies-Not in my back yard (NIMBY). Jika bukan di rumah, maka bebas membuang sampah!. Yuk mulai cintai bersih dari diri sendiri, sebagai cermin keimanan kita,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun