Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bukan Hanya Soal Logo Segitiga, Mengapa Para Environmentalist Lebih Memilih Tumbler?

5 Januari 2024   20:48 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:16 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mendaur ulang botol AMDK sumber gambar kumparan

Jadi agar tak salah jalan kita juga harus memulai banyak langkah penting sebagai buktinya.

Pertama; Menghemat penggunaan listrik

Bahkan kebiasaan kita membiarkan stop kontak dicolokan listrik adalah kebiasaan yang salah menurut gaya hidup hijau. Karena selama stop kontak terhubung kedalam sumber aliran listrik, maka selama itu proses elektrifikasi terus berjalan ,meskipun perangkat elektronik kita dalam posisi mati (off).

Dalam kadar persentase kecil, listrik tetap dikonsumsi oleh mesin elektronik tersebut. Jumlahnya baru akan menjadi material ketika kita mengalikannya dengan berapa banyak perangkat yang tetap dibiarkan terhubung ke pusat arus listrik. Bagaimana jika ada jutaan rumah melakukannya?.

Kedua : Kurangi sampah rumah tangga
Banyaknya kebutuhan kita yang disediakan pasar dalam banyak jenis kemasan, mengharuskan kita lebih selektif untuk tidak memilih produk yang menjadi sumber sampah plastik. Akan lebih baik memilih kemasan yang dapat dipakai ulang pakai.

Ketiga: Optimalisasi ruang terbuka hijau di rumah
Ruang terbuka hijau di rumah sama artinya dengan area hijau atau taman, karena keberadaan tumbuhan 8 kali lebih efektif dalam menyerap polusi udara.

Keempat: Menghemat air 
Jangan biarkan air terbuang percuma, gunakan berbagai perangkat teknologi pendukung kita berhemat air di rumah. Agar pasokan air bersih bisa tetap terjaga, gunakan air sesuai kebutuhan dan fungsinya.

Ternyata masih seabrek hal yang harus kita cermati. Jangan sampai ingin dianggap "bergaya hidup hijau", namun cara-cara yang kita gunakan salah.

referensi ; 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun