Aktivitas ini biasanya dilakukan menjelang liburan usai. Aktivitas ini secara tidak langsung sudah memberikan sinyal akan dimulainya rutinitas baru. Biasanya aktivitas yang dilakukan tentu saja menyiapkan perlengkapan mengajar; seragam, bahan-bahan, rencana kegiatan yang bisa membantu menumbuhkan motivasi untuk kembali ke sekolah.Â
Persiapan teknis yang dapat dilakukan biasanya dengan menyiapkan bahan mengajar yang diperlukan namun disertai dengan merencanakan sesuatu yang bersifat kreatif bersama siswa nantinya. Dalam apapun bentuknya termasuk hanya memilih metode pembelajaran yang akan dilakukan di kelas.
Pemilihan metode pembelajaran dapat menstimulasi motivasi kita untuk bangkit, dengan membayangkan interaksi yang akan terjadi dengan siswa saat dimulai pembelajaran pertama usai liburan.
Pertama: Buat Rencana Menarik untuk Kelas
Membuat rencana pengajaran yang menarik dan inovatif, dengan memikirkan aktivitas atau proyek yang dapat membangkitkan semangat siswa dan membuat kita merasa bersemangat untuk berbagi pengetahuan.
Termasuk juga untuk memotivasi diri sendiri. Rencana yang proaktif dan kreatif dapat memancing motivasi bagi guru sendiri dan tentu saja siswa yang di awal masuk sekolah setelah liburan kemungkinan juga mengalami post holidays Blues.
Kedua: Berbagi Pengalaman Liburan dengan Siswa
Jangan ragu untuk berbagi cerita liburan kita dengan para siswa. Mungkin ada momen-momen lucu atau inspiratif yang bisa membuat kelas lebih hidup dan menghilangkan rasa malas.
Ketiga: Terapkan Teknik Manajemen Stres
Kegiatan yang bersifat ice breaking dapat dilakukan ketika memulai kelas baru paska liburan. Misalnya dengan memilih model pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi siswa secara aktif.
Misalnya penggunaan alat peraga untuk diskusi kelompok. Persiapan bahan yang sederhana dapat menjadi motivasi kita untuk membangkitkan mood mengajar.
Keempat: Buat Tema Pengajaran Baru
Pilih tema menarik untuk pengajaran awal tahun. Mungkin ada topik atau proyek-proyek yang berhubungan dengan perayaan tahun baru. Tema kreatif dapat membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan memicu semangat belajar.
Bahwa sebenarnya, sebagai seorang guru, mengalami post holiday blues bukanlah sesuatu yang aneh. Bahkan para siswa sebenarnya menjadi pihak yang paling banyak membutuhkan perhatian kita untuk mengatasi Post holidays bluesnya.
Bayangkan saja, waktu liburan panjang, umumnya menjadi kesempatan mereka bermalas-malasan, istirahat-makan-main-jalan-jalan. Mungkin itu sebagaian besar agenda para siswa saat liburan.Â
Sehingga inisiatiaf guru untuk bangkit terlebih dahulu dari post holidays blues mestinya menjadi sebuah keniscayaan. Dengan pengenalan gejalanya dan menerapkan kiat-kiat yang tepat, kita dapat melewati periode sulit ini dengan kepala tegak dan semangat yang membara.Â