Termasuk juga seperti kisah hilangnya buku yang bisa jadi cerita tersendiri. Bukan sekedar di download ulang seperti e-book.
Keempat; Dalam rangka membuat anak-anak jatuh cinta dengan alternatif bacaan tanpa harus terhubung dengan gadget, buku menjadi solusi yang menarik.Â
Jadi, salah satu alasan kita membaca buku adalah untuk menjauhkan diri dari yang namanya smartphone dan itu efektif jika membaca buku cetak. Meskipun hanya beberapa jam lumayan bisa berhenti sejenak dari ketergantungan gadget, terutama bagi anak-anak.
Kelima; selain jadi koleksi yang bisa menjadi langka, buku cetak bisa dijual lagi atau dijadikan hadiah. Saya punya beberapa buku yang ditandatangani langsung oleh penulisnya, seperti Hermawan Kertajaya, Emha Ainun Nadjib. Buku itu menjadi berharga dan mahal harganya.
Buku edisi terbatas Goenawan Muhammad edisi caping 90, misalnya kini berharga jutaan rupiah. Padahal harga normalnya cuma 90-ribuan.
Itulah sedikit catatan di penutup tahun 2023 yang sangat berarti untuk saya, karena bisa menemukan kembali buku koleksi pustaka yang hilang dengan cover edisi yang sama dan dengan potongan harga yang menghibur hati.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H