Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apakah Debat Capres-Cawapres Bisa Menjadi "Magnet" Penarik Undecided Voter?

25 Desember 2023   17:27 Diperbarui: 25 Desember 2023   23:30 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana debat kedua- cawapres sumber gambar kompas.com

Tema dan Format Debat Capres-Cawapres 2024

Ini adalah poin menarik yang mestinya harus kita ketahui dan gali dari masing-masing capres-cawapres, agar kita tahu lebih banyak visi dan misi, serta pengetahuan dan pemikiran mereka dalam menjabarkan visi-misi itu secara kongkrit berdasarkan tema yang telah disediakan.

Masing-masing debat mengusung tema yang berbeda-beda. Di samping itu, berdasarkan keterangan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, debat Pilpres 2024 dibagi menjadi tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Tema debat pertama (Capres): Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga
Tema debat kedua (Cawapres): Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan
Tema debat ketiga (Capres): Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik
Tema debat keempat (Cawapres): Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa
Tema debat kelima (Capres): Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

debat kedua cawapres sumber gambar kompas tv-MSN
debat kedua cawapres sumber gambar kompas tv-MSN

Karakter, Visi Misi dan Retorika

Dari hasil itu meskipun tak sepenuhnya bisa menjadi ukuran untuk memilih dengan pasti, namun bisa memberikan gambaran, tantang visi-misi itu sendiri, dan watak yang dimiliki oleh masing-masing paslon.

Watak ini penting menjadi tinjauan kita. Sehingga bisa membantu mengerucutkan pilihan kita. 

Bagaimanapun kita tak bisa lagi sekedar mengatakan, siapapun presidennya, asal "baik" silahkan memimpin negeri ini. Ukuran "baik" menjadi relatif. Karena taruhannya masa depan negara.

Pendukung Anies akan bilang mereka yang terbaik, begitu juga masing-masing pendukung Ganjar atau Prabowo. Terlepas dari kekacauan kemarin soal keputusan Mahkamah Konstitusi, saya sebagai penonton yang juga ASN tak bisa berkomentar banyak.

Tapi debat capres-cawapres ini memang sangat menggelitik hati untuk bersuara. Baik debat capres, maupun cawapres punya nuansa "pertarungan" pemikiran yang luar biasa.

Tapi debat juga bisa "membongkar" hal-hal yang selama ini terlihat ditutup-tutupi, menjadi terbuka atau samar terlihat.

Dalam debat pertama capres, Selasa 12 Desember 2023, terlihat bagaimana capres nomor urut 2 Prabowo, mulai terbuka soal mekanisme MK yang digugat capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Ucapannya" Pak Anies, kita ini bukan anak kecil, saya tak takut kehilangan jabatan, dan seterusnya..", menjadi jawaban terbukanya keberadaan Gibran sebagai cawapres Prabowo, yang selama ini banyak ingin diketahui langsung oleh penonton, terutama dari jawaban Prabowo.

Lantas ini menjadi informasi yang menyebar luas. Dalam posisi ketika ajang debat dijadikan bahan untuk saling serang-menyerang, maka dengan cepat berpengaruh kepada dukungan Prabowo-Gibran yang terdegradasi.

Begitu juga saat debat kedua yang menghadirkan cawapres, Muhaimin Iskandar (cawapres Anies nomor urut 1), Mahfud MD (cawapres Ganjar nomor urut 3) dan Gibran Rakabuming Raka (cawapres PRabowo nomor urut 2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun