Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Prana Dalam "Plant Based Protein" Dianggap Bisa Mencegah Kanker, Bagaimana Caranya?

12 Desember 2023   23:52 Diperbarui: 31 Desember 2023   01:29 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sebuah pengalaman yang menarik dibagikan Komang Birknerr, seorang wanita Bali yang memilih vegetarian ke vegan. Suatu ketika Ibundanya didiagnosa mengidap kanker stadium 4, saat berusia 51 th dan disarankan untuk operasi pengangkatan sel kanker itu. Tapi Komang memutuskan untuk melakukan upaya penyembuhan melalui pola makan yang diatur.

Pola makan ibunya sejak didiagnosa kanker payudara hingga sekarang adalah, pola makan plant based protein. Artinya, beliau stop konsumsi produk hewani. Menu daging ayam dan daging merah betul-betul dihilangkan dalam menu makanan sehari-hari, termasuk ikan. 

Yang masih dimakan adalah telur ayam kampung, meski tidak setiap hari. Susu sapi dan gula pasir, benar benar dikonsumsi dalam jumlah yang sangat sedikit.

Tambahan lagi, untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh, beliau sangat rajin makan raw food (salad sayuran, lalapan kacang panjang mentah, kol mentah, hingga jus sayur). Sayuran mentah sangat efektif untuk mengembalikan tubuh yang rusak karena zat zat antioksidan-nya masih hidup. 

Menurut Komang, makanan nabati mengandung prana, yang artinya memiliki energi hidup. Itu sebabnya sebaiknya sayuran dimakan dalam keadaan segar alias mentah, supaya energi hidupnya bisa mengganti energi sel sel pasien yang sudah mati. Logikanya seperti itu.Sel kanker tidak suka makanan nabati.

Ia membaca dalam sebuah jurnal kesehatan, ada yang namanya protein myc, dimana protein ini paling rentan bermutasi menjadi sel ganas. Untuk beraktivitas, protein Myc yang telah berubah menjadi sel mutasi (sel kanker) ini perlu supply makanan. 

Dan makanan yang disukai adalah protein dan lemak hewani. Jadi dengan menyetop pasokan makanannya, sel kanker akan perlahan melemah hingga akhirnya lumpuh.

diet makanan vegan sumber gambar AI Care
diet makanan vegan sumber gambar AI Care

Butuh Proses

Proses penyembuhan ibundanya Komang memang tidak instan. Tapi dengan pola makan nabati, setiap bulan akan kelihatan progresnya. Perlu niat dan pengorbanan,karena membutuhkan pembiasaan untuk mengkonsumsi makanan nabati. Intinya adalah mengganti protein hewani dengan protein nabati. Sesimpel itu. Apalagi bagi yang sedang kemo. Pola makan ini wajib.

Diet dengan pola tersebut pada akhirnya terbukti manjur. Pertama tama adalah detoksifikasi dimana racun racun dalam tubuh akan dikeluarkan.

Jangan heran jika saat awal beralih menjadi vegetarian, orang akan sering buang air besar. Selanjutnya sistem kekebalan tubuh berangsur normal dan menjadi kuat. Sel tubuh yang sehat akan kembali kuat, siap menumpas si sel mutan.

Dalam food combining juga dijelaskan bahwa pasangan karbohidrat (bersifat basa) dengan daging (bersifat asam) adalah kombinasi yang buruk dan bisa menyebabkan penyakit. Nasi cocoknya dimakan dengan lauk nabati.

Ditambah camilan kue tradisional, jamu, serta yang makanan dikukus (pisang kukus, ubi, singkong, talas kukus). Asupan pilihan makanan yang benar membuat badan sehat termasuk mental yang sehat pula. 

Dengan pikiran yang sehat kita merasa lebih damai sehingga bisa mengatasi stress. Ingat, penyakit juga diakibatkan karena stress.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun