Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Raport Merah Akhir Tahun KPK dan Ironi Kuman dan Gajah

10 Desember 2023   17:13 Diperbarui: 16 Desember 2023   22:03 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 kasus di tubuh KPK sendiri sumber gambar kompas id

Bus KPK bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga membawa semangat budaya antikorupsi dengan sejumlah rangkaian kegiatan sosialisasi, pencegahan, koordinasi dan supervisi maupun pendidikan antikorupsi untuk masyarakat dan pemangku kepentingan di Aceh.

Meskipun tidak singgah masuk ke dalam kelas dan membuka forum diskusi tanya jawab, namun kehadiran bus road show KPK membawa pesan yang jelas, bahwa saat ini Pemerintah berkomitmen untuk terus bersama KPK memberantas korupsi.

Namun dalam kehidupan yang nyata, para pemimpin di pemerintahan haruslah memberikan contoh baik tentang anti korupsi. 

Jika para pemimpin di pemerintahan masih saja selalu tertangkap tangan atau terindikasi melakukan tindak korupsi, tentu akan membuat masyarakat semakin tidak percaya, dan kunjungan road show ke sekolah-sekolah akan menjadi sesuatu yang sia-sia. Para pemimpin adalah teladan, dari sanalah contoh baik bisa diteladani dan ditiru.

anak sekolah menyambut bus roadshow KPK hakordia  sumber gambar tribun medan.com
anak sekolah menyambut bus roadshow KPK hakordia  sumber gambar tribun medan.com

Koruptor Merajalela Apa Kata Dunia

Jika semakin paham tentang hukum, namun masih melakukan korupsi, apa kata dunia?. Karena ternyata banyak pelaku korupsi bukan orang sembarangan dan orang bodoh, tapi orang yang membodohi dirinya sendiri.

Tugas KPK memang berat dengan semakin banyaknya kasus korupsi yang terjadi dan ditemukan di negara kita. 

Namun seperti disampaikan Ipi, "KPK sebagai lembaga hukum yang dimandati, tidak hanya melalukan pemberantasan korupsi, tetapi melakukan pencegahan melalui pendekatan perbaikan sistem maupun pendekatan pendidikan". Karena itulah mereka melakukan bayak upaya salah satunya road show ini.

Dukungan semua pihak, termasuk dari sekolah, perguruan tinggi, media semua akan sangat membantu dalam mesosialisaikan pencegahan korupsi melalui road show ini. 

Tidak tanggung-tanggung, sasaran roadshow-nya juga meliputi anak-anak usia dini, Sekolah Dasar, Menengah, pendidikan tinggi dan ASN (Aparatus Sipil Negara).

Namun ini sekaligus menjadi tantangan KPK juga, karena semakin banyak yang tahu, dan semakin banyak yang mendukung, KPK harus bekerja ekstra keras. Apalagi jika sampai terdengar suara sumbang, KPK tidak lagi tegas, tidak lagi sekuat dulu dan tidak lagi senetral dulu. 

KPK harus menjawabnya dengan bukti berupa kerja keras, jujur agar kepercayaan masyarakat dan dukungan kepada KPK tidak pernah berkurang. Apalagi di internal KPK juga sedang bermasalah.

Jangan sampai kerja keras KPK keliling negeri menyebar semangat antikorupsi, namun di rumah sendiri justru dipenuhi masalah yang memperlemah KPK sendiri. Ibarat Kuman di seberang lautan tampak, sedangkan Gajah di pelupuk mata tak terlihat. 

Bahkan dalam rangka persiapan menjelang Pilres 2024, ada agenda khusus yang diberi nama cukup unik yaitu kampanye khusus tentang anti politik uang 'Hajar Serangan Fajar'. 

Karena setiap kali pemilu selalu saja ada para peserta pemilu yang melakukan kecurangan dengan membagi-bagikan uang kepada masyarakat agar memilihnya terutama saat menjelang pemilihan pada pagi hari---itulah mengapa disebut dengan istilah serangan fajar. 

bus roadshow KPK melintasi pusat kota banda aceh sumber gambar pemerintah Aceh
bus roadshow KPK melintasi pusat kota banda aceh sumber gambar pemerintah Aceh

Bagaimana dengan Aceh?. Menurut Ketua Satgas Ditkorsup Wilayah I KPK, Arif Nurcahyo, Aceh dalam indeks pencegahan--Monitoring Center for Prevention (MCP) pada tahun 2022, ternyata mendapat 82 poin dan itu artinya untuk pencegahan korupsi ternyata berada di atas rata-rata nasional 76 poin. Apakah dampaknya baik untuk pencegahan korupsi?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun