Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Upcycling, Tantangan Praktik Project Sekolah Kurmer

18 November 2023   17:06 Diperbarui: 29 November 2023   17:30 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini saya butuh tenaga ekstra. Kali ini tentang upcycling bukan recycling. Tapi ada keseruan di dalamnya, karena minggu ini bersamaan dengan jadwal kami memulai lomba antar kelas dalam rangka hari guru, sekalian untuk menjaring talenta para siswa.

Memangnya apa bedanya? Recycle adalah menghancurkan barang asli untuk kemudian dibentuk lagi menjadi barang baru, sementara upcycle adalah proses daur ulang yang mengubah barang asli menjadi barang yang memiliki kemanfaatan baru tanpa menghilangkan bentuk asli suatu barang.

Dalam kondisi sekolah sedang direnovasi, dengan material berserakan disana-sini, ditambah kelas harus di bagi dalam dua sesi pagi dan sore, otomatis guru seperti bekerja seharian tanpa henti-dari pagi ke sore.

Siswa kelas X-Fase E SMAN 5 Banda Aceh dengan karya produk upcycling sumber gambar dokumentasi pribadi rini wulandari
Siswa kelas X-Fase E SMAN 5 Banda Aceh dengan karya produk upcycling sumber gambar dokumentasi pribadi rini wulandari

Ilustrasi: Memanfaatan barang bekas lebih produktif sumber gambar detik
Ilustrasi: Memanfaatan barang bekas lebih produktif sumber gambar detik

Belakangan ini kesibukan di sekolah malah bertambah satu lagi, menjadi guru pendamping project kurmer siswa membuat produk. Meski sibuk, kegiatan ini sangat menarik. Karena kegiatan project ini langsung membuat produk membuat suasana belajar menjadi seru dan tidak membosankan.

Siswa begitu antusias mengikuti semua urutan prosesnya sejak pemilihan ide atau gagasan, membuat produk hingga membuat produk imitasi dan produk asli, serta presentasi.

Project ke-2 Kel !_X6 Upcycling Produk sumber gambar Dokumen pribadi Rini Wulandari
Project ke-2 Kel !_X6 Upcycling Produk sumber gambar Dokumen pribadi Rini Wulandari

Minggu kemarin kami baru menyelesaikan produk membuat hiasan sirih hantaran untuk pengantin-berupa tradisi ranub lam puan atau ranub dalam bejana. Kreasi itu dilombakan dengan kelas lain dan dengan pembimbing lain, sehingga menambah rasa kompetisi untuk menciptakan produk yang terbaik.

Tema minggu lalu, memang tak berhubungan dengan pemanfaatan barang bekas-atau upcycling, tapi lebih pada pengenalan produk tradisional agar menumbuhkan kecintaan siswa pada tradisi mereka dan memberikan tidak hanya pemahaman tapi juga praktik langsung. 

Di luar dugaan, kreasi mereka tidak hanya indah, tapi juga sangat luar biasa. Meski menyita waktu, pikiran dan tenaga tapi menjadi motivasi baru dalam pembelajaran kreatif bersama siswa.

 produk project -1 Ranub lam puan Kopiah MEukeutop Kel A_X6 SMAN 5 Banda Aceh sumber gambar dokumen pribadi Rini Wulandari
 produk project -1 Ranub lam puan Kopiah MEukeutop Kel A_X6 SMAN 5 Banda Aceh sumber gambar dokumen pribadi Rini Wulandari

Project Upcycling Kurmer di Sekolah

Konsep Kurikulum Merdeka ternyata menjadi fondasi yang bisa memancing kemandirian dan kreativitas siswa. Dalam kesempatan project kedua, salah satu fokus kegiatan proyek siswa yang paling menonjol adalah upcycling, yaitu proses mentransformasi bahan limbah menjadi karya seni atau produk berguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun