Sebenarnya langkah solusinya kita harus jeli untuk tahu tentang produk atau layanan sebelum membelinya. Pastikan membeli dari penjual yang terpercaya dan memiliki ulasan positif dari pelanggan sebelumnya.
Mengapa saat kita membeli barang online, disarankan melakukan rekam unboxing atau bongkar paket, karena jika memang ditemukan kasus adanya kecurangan, atau kejahatan pemalsuan produk, bisa dikembalikan kepada toko penjual. Dan toko yang memalsukan produk juga akan terkena sanksi. Bahkan hingga menghadapi tuntutan hukum jika kasusnya berat.
Dalam menghadapi ancaman scam, penting untuk selalu waspada, menggunakan akal sehat, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau platform terkait.Â
Selalu ingat, pencegahan adalah kunci untuk melindungi diri dari kejahatan digital dan menjaga keamanan data dan privasi pribadi. Kadang-kadang sikap "kepo" atau rasa ingin tahu juga menjadi pemicu terjadinya kejahatan scam dan phising.
Apa yang bisa dirangkum dari pembelajaran dalam diskusi langsung dengan membahas kasus, ternyata tak hanya pembelajaran yang berjalan efektif, pemahaman siswa terhadap kasus juga sangat memadai.Â
Dalam kesimpulan diskusi, hampir semua kelompok dan anggotanya bisa mempresentasikan hasil diskusinya secara menarik, dan tidak hanya sekedar asal bicara-semua berdasarkan fakta dan temuan dalam kasus di masing-masing kelompok.
Menurut saya ini menjadi sebuah bentuk model pembelajaran baru. Dan saya kemudian jadi tertarik dan memutuskan untuk menjadikannya sebuah kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pembelajarn efektif dengan mendasarkan pada temuan kasus secara langsung oleh para siswa di kelas. Mantap!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H