Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengeksplorasi Kasus Penipuan Digital Bersama Siswa di Kelas sebagai Pembelajaran Antisipatif

27 Juli 2023   21:54 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:37 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diskusi kelas yang serius tapi seru. (Sumber gambar SMA labuhanhaji)

Sebenarnya langkah solusinya kita harus jeli untuk tahu tentang produk atau layanan sebelum membelinya. Pastikan membeli dari penjual yang terpercaya dan memiliki ulasan positif dari pelanggan sebelumnya.

diskusi kelas yang serius tapi seru. (Sumber gambar SMA labuhanhaji)
diskusi kelas yang serius tapi seru. (Sumber gambar SMA labuhanhaji)

Mengapa saat kita membeli barang online, disarankan melakukan rekam unboxing atau bongkar paket, karena jika memang ditemukan kasus adanya kecurangan, atau kejahatan pemalsuan produk, bisa dikembalikan kepada toko penjual. Dan toko yang memalsukan produk juga akan terkena sanksi. Bahkan hingga menghadapi tuntutan hukum jika kasusnya berat.

Dalam menghadapi ancaman scam, penting untuk selalu waspada, menggunakan akal sehat, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau platform terkait. 

Selalu ingat, pencegahan adalah kunci untuk melindungi diri dari kejahatan digital dan menjaga keamanan data dan privasi pribadi. Kadang-kadang sikap "kepo" atau rasa ingin tahu juga menjadi pemicu terjadinya kejahatan scam dan phising.

Apa yang bisa dirangkum dari pembelajaran dalam diskusi langsung dengan membahas kasus, ternyata tak hanya pembelajaran yang berjalan efektif, pemahaman siswa terhadap kasus juga sangat memadai. 

Dalam kesimpulan diskusi, hampir semua kelompok dan anggotanya bisa mempresentasikan hasil diskusinya secara menarik, dan tidak hanya sekedar asal bicara-semua berdasarkan fakta dan temuan dalam kasus di masing-masing kelompok.

Menurut saya ini menjadi sebuah bentuk model pembelajaran baru. Dan saya kemudian jadi tertarik dan memutuskan untuk menjadikannya sebuah kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pembelajarn efektif dengan mendasarkan pada temuan kasus secara langsung oleh para siswa di kelas. Mantap!

referensi; 1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun