Selalu Verifikasi Sumber: Pastikan selalu memverifikasi sumber pesan, email, atau panggilan telepon yang meminta informasi pribadi atau data sensitif. Lakukan pengecekan langsung melalui situs web atau nomor telepon resmi perusahaan terkait.
Jangan Bagikan Informasi Pribadi: Hindari memberikan informasi pribadi atau data sensitif melalui pesan atau email. Bank atau lembaga keuangan tidak akan meminta informasi seperti nomor rekening, kartu kredit, atau kata sandi melalui pesan.
Hindari Mengunduh Lampiran atau Mengklik Tautan:Â Hati-hati dengan lampiran atau tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan. Penipu sering menyembunyikan malware atau virus dalam lampiran atau tautan yang dapat merusak perangkat dan mencuri data.
Periksa Kredibilitas Website: Saat melakukan transaksi online, pastikan situs web memiliki sertifikat keamanan (SSL) yang valid dengan mengamati ikon gembok atau "https://" pada alamat URL.
Perbarui Sistem Keamanan: Pastikan perangkat lunak keamanan kita harus selalu diperbarui, termasuk antivirus dan firewall. Hal ini dapat membantu melindungi dari ancaman malware dan virus.
Tingkatkan Kesadaran: Tingkatkan kesadaran tentang berbagai modus kejahatan digital dengan membaca informasi terkini tentang teknik penipuan yang digunakan oleh penjahat siber.
Ikuti Panduan dari Lembaga Terpercaya: Ikuti panduan keamanan yang diberikan oleh lembaga terpercaya, seperti pemerintah atau bank, untuk melindungi diri dari penipuan digital.
Ternyata penting bagi semua orang untuk mengenali dan mewaspadai berbagai modus kejahatan digital guna melindungi diri dari potensi penipuan.
Saya membayangkan jika teman yang bekerja secara profesional di bidang riset saja, hampir saja bertindak ceroboh, bagaimana dengan masyarakat awam dan juga para siswa saya disekolah sebagai contohnya.
Pembelajaran Langsung dari Kasus
Berdasarkan kasus itu, kemudian saya kembangkan dalam diskusi yang ternyata sangat menarik. Waktu dua jam pelajaran ternyata hampir tak cukup. Sebagian siswa bertindak layaknya seorang detektif, mengorek data, memahami kasus dan mencoba menguraikan detil-detil masalah dan bagaimana bertindak mengantisipasinya.
Dalam kasus phising yang umum terjadi misalnya, kelompok penyaji menyampaikan beberapa masukan. Apa tindakan yang harus dilakukan ketika mengalami kasus tersebut. Untuk mengatasi potensi penipuan digital tersebut.
Diskusi juga kemudian berkembang pada kasus scam. Scam dapat dilakukan dengan mencuri data dan informasi pribadi korban untuk membobol akun rekening bank atau disebut phising.
Scammer akan berupaya untuk meyakinkan korban dengan memberikan informasi, kalimat persuasif dan intimidatif, sehingga korban akan percaya pada apa yang akan diinfokan selanjutnya
Modus penipuan, biasanya dilakukan oleh sekelompok, individu atau perusahaan yang dilakukan melalui internet. Biasanya aksi penipuan scammer ini berkedok penjualan suatu produk, penawaran hadiah, penipuan pinjaman, penawaran kerja sama yang menjanjikan keuntungan dan lain lain