Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budget Terbatas, Cinta yang Tak Terbatas, Merawat Hewan Peliharaan dengan Hati

26 Juli 2023   11:42 Diperbarui: 27 Juli 2023   18:07 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kunjungan rutin ke dokter hewan untuk perawatan sumber gambar analisku

Layaknya manusia, segala hal yang berhubungan dengan keseharian binatang peliharaan, mulai dari makanan, kandang, grooming atau perawatan bulu, vitamin, hingga vaksinasi juga harus diperhatikan. Maka kita pun perlu menyisihkan anggaran khusus untuk pengobatan hewan kesayangan kita. Soal harga tak ada tarif khusus, tapi setidaknya kita harus "siaga dana".

Aktifitas memelihara hewan peliharaan merupakan aktifitas yang sudah semakin digemari oleh seluruh kalangan masyarakat. Jenis hewan peliharaan juga makin bervariasi, mulai dari kucing, anjing, musang, hingga reptil.

Aktifitas memelihara hewan bukan hanya dijadikan aktifitas pengisi waktu luang saja, tetapi banyak manfaat yang bisa didapatkan dari aktifitas tersebut. Banyak efek positif yang bisa dirasakan. Tak jarang  pemiliknya memperlakukan secara istimewa, mulai dari pemberian makan, memandikan dengan shampo khusus, hingga membawa hewan peliharaan mereka secara rutin ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan.

Hasil survei terbaru oleh American Animal Hospital Association (AAHA) menyebutkan bahwa lebih dari 70% pemilik hewan peliharaan melihat hewan peliharaan mereka sebagai anak-anak, 48% secara emosional tergantung pada hewan peliharaan mereka dan 83 % akan mengambil risiko dalam hidup mereka demi hewan peliharaannya.

biaya berobat ke dokter hewan gambar ahaa.org
biaya berobat ke dokter hewan gambar ahaa.org
Sehingga muncul komunitas dan catlovers atau rumah rescue karena kecintaan, juga sebagai cara melestarikan spesies kucing. Mereka membangun jaringan dan bentuk komunikasi antar sesama pecinta binatang. Termasuk untuk upaya penyelamatan yang dilakukan melalui status di media sosial yang mereka miliki. 

Bahkan mereka juga merespon jika terjadi tindakan kekerasan terhadap hewan. Sebagaimana kasus kekerasan terhadap kucing di medsos yang dengan segera mendapat respon dari para pecinta binatang  selain respon dari warga biasa.

Komunikasi yang mereka lakukan biasanya berdasarkan laporan yang diterima, koordinasi dengan klinik hewan, family gathering para pecinta hewan dalam forum medsos, open donasi atau bazar. Intinya adalah sebuah bentuk interaksi sosial dan kepedulian.

Karena menurut peneliti Herbert Blumer, manusia melakukan sebuah tindakan biasanya didasari oleh adanya sesuatu yang bermakna bagi dirinya, dan itu bisa berasal dari interaksi dengan orang lain, dan dilanjutkan dengan proses.

Seorang teman pecinta kucing di sebuah NGO merawat puluhan kucing di rumahnya. Ia memilih konsekuensi menjadikan rumahnya sebagai "Rescue House" bagi para kucing jalanan yang terlantar. Semuanya hasil "temuan" kucing memang rata-rata dari jalanan yang terbuang atau tak berpunya, sakit dan bahkan cacat. Ia rela merogoh kocek hingga "dalam", karena setidaknya ada ongkos perawatan kucing sakit yang harus ditebusnya hingga Rp. 800 ribu per ekornya.

Ia juga menerima bantuan sukarela dari para donatur yang juga pecinta binatang, tapi tak punya waktu untuk melakukan kegiatan mulia tersebut. jadi sebagai bentuk empatinya, bantuan dana menjadi pilihan.

Orang Indonesia memang dikenal sebagai orang yang suka berderma. Menurut survei digital Telkomsel, tSurvey.id, ada banyak masyarakat Indonesia yang sering melakukan donasi secara online. "Sebanyak 69% orang sering berdonasi online, berdonasi lebih dari 2,5% penghasilannya," demikian dikutip dari laporan tSurvei.id, Selasa (14/3/2023).

Untuk pertama kalinya, Indonesia disebut sebagai negara yang paling dermawan di dunia, menurut survei yang dilakukan lembaga amal Inggris, Charities Aid Foundation (CAF). Dalam laporan World Giving Index 2018 yang dirilis awal pekan ini, Indonesia berada diperingkat teratas dengan skor 59. Australia dengan skor yang sama menempati urutan dua, disusul Selandia Baru, Amerika, dan Irlandia.

Ada tiga aspek kebaikan yang diukur dalam laporan tersebut, yaitu 'membantu orang yang tidak dikenal', 'memberi sumbangan', dan 'menjadi relawan'.

Kucing dan Segala Kebaikan

kembaran emen di goldenmaze gambar goldenmaze
kembaran emen di goldenmaze gambar goldenmaze

Banyak kisah inspiratif yang berasal dari seekor kucing. Kisah kucing pustaka Dewey, kucing perpustakaan inilah yang oleh Vicki Myron (penemu Dewey) dan Bret Witter (editor dan pecinta kucing) dituangkan dalam sebuah novel terkenal. 

Seperti dikutip Kyodo, pada 16 Juni lalu seorang perempuan lansia 77 tahun sedang berjalan kaki dan menemukan kucing betina bernama Koko, kisah mengharukan antara seekor kucing dengan penduduk lansia terjadi di kota Toyama, Jepang., karena sang kucing berhasil menyelamatkan pria lansia tersebut setelah terjatuh di kubangan irigasi.

Kucing menawarkan manfaat terapeutik setiap hari bagi para lansia. Para kucing tak hanya memberi kita kegembiraan, tawa, dan kenyamanan, kucing menemani saat kita sendirian. Bagian terbaik tentang memiliki kucing adalah cinta tanpa syarat yang selalu tersedia. Dan manfaatnya berjalan dua arah.

Bahkan kucing bermanfaat kesehatan untuk Lansia ,bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, menghilangkan stres, dan meningkatkan kesehatan mental. Lansia yang tinggal dengan kucing merasa lebih baik secara mental, emosional, dan fisik. Ini berdasarkan kajian oleh Amy Tokic, Editor Petguide.com, situs unggulan untuk lebih dari 70 komunitas hewan peliharaan yang berbeda.

Meskipun hanya memelihara seekor kucing rumahan biasa, persoalannya tentu bukan pada identitas-kampung-biasa atau ras, tapi pada tanggungjawab merawatnya. Apalagi jika sampai membawa urusan simbol atau dalam berbagai budaya dan kepercayaan, keberadaan seekor kucing di rumah bisa dianggap memiliki berbagai makna dan interpretasi.

Pertanda kesenangan dan kenyamanan,Keberuntungan dan keberkahan, Kepekaan terhadap energi-karena dalam spiritualitas dan kepercayaan tertentu, kucing dianggap memiliki kemampuan untuk merasakan dan menangkap energi atau aura di sekitarnya. Kehadiran kucing di rumah dikaitkan dengan kemampuan mereka untuk melindungi rumah dari energi negatif.

Kemandirian dan keseimbangan, Pengawas rohaniah--Beberapa kepercayaan memandang kucing sebagai makhluk yang dapat berkomunikasi dengan dunia roh. Mereka dianggap sebagai pengawas rohaniah atau penjaga spiritual. Dan Perlambang kesabaran dan kebijaksanaan, serta yang paling umum menjadi teman yang setia

Lepas dari semua hal itu, harap dicatat bahwa makna keberadaan seekor kucing di rumah tetaplah bertambahnya tanggungjawab kita memeliharanya dengan baik. Menjaga kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan hewan peliharaan kita dengan penuh tanggung jawab.

Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?gambar kompas.com
Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?gambar kompas.com

Dan konsekuensinya adalah menyisihkan beberapa nominal uang yang harus "direlakan" untuk kebutuhan hewan peliharaan itu. Harus disesuaikan dengan kemampuan karena juga menyangkut Hak Azazi para Hewan, jangan sampai menganggu atau mengurangi kualitas hidup kita sendiri, sekalipun semuanya mandiri, tanpa pemasukan khusus dari si kucing., seperti ikut kompetisi dan lainnya.

Konsekuensi yang patut dipertimbagkan

Selain membawa banyak manfaat, seperti memberikan kebahagiaan, keceriaan, dan kehangatan emosional bagi pemiliknya. Namun, ada beberapa konsekuensi yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memelihara hewan peliharaan.

Tanggung Jawab: Memelihara hewan rumahan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hewan peliharaan membutuhkan perhatian, waktu, dan upaya untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaannya.

Biaya: Memelihara hewan rumahan juga melibatkan biaya seperti makanan, perawatan kesehatan, perlengkapan, vaksinasi, dan mungkin juga biaya darurat. Hal ini penting untuk diperhitungkan agar kita mampu memberikan perawatan yang layak bagi hewan peliharaan kita.

Keterbatasan Waktu: Jika kita memiliki jadwal yang padat atau sering bepergian, memelihara hewan peliharaan mungkin menjadi lebih sulit. Hewan-hewan ini membutuhkan kehadiran dan perhatian konstan.

Penyesuaian Lingkungan: Beberapa hewan memerlukan lingkungan tertentu untuk tumbuh dengan baik. Pastikan kita bisa menyediakan lingkungan yang sesuai untuk hewan peliharaan kita, seperti kandang yang cukup besar, kandang reptil yang hangat, atau kandang burung yang luas.

Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami alergi terhadap bulu atau kotoran hewan peliharaan. Sebelum memutuskan untuk memelihara hewan, pastikan bahwa kita atau anggota keluarga kita tidak memiliki alergi terhadap jenis hewan tertentu.

Dampak Lingkungan: Beberapa hewan, seperti reptil eksotis, mungkin mempengaruhi ekosistem jika mereka dilepaskan ke alam liar. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami konsekuensi membuang hewan peliharaan secara sembarangan.

Komitmen Jangka Panjang: Memelihara hewan peliharaan bisa menjadi komitmen jangka panjang. Beberapa hewan hidup bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade. Pastikan kita siap untuk bertanggung jawab atas mereka dalam jangka waktu yang lama.

Potensi Cidera: Hewan peliharaan yang besar atau liar memiliki potensi untuk menyebabkan cidera, terutama jika mereka merasa terancam atau dalam situasi yang tidak nyaman.

Keterbatasan Peraturan Tempat Tinggal: Beberapa kompleks perumahan atau apartemen mungkin memiliki batasan terhadap hewan peliharaan, atau mengharuskan izin khusus sebelum memelihara hewan.

Memahami konsekuensi-konsekuensi ini penting agar  kita dapat membuat keputusan yang bijaksana dan mengambil tanggung jawab dengan memelihara hewan peliharaan tanpa harus terbebani. Pastikan untuk menyediakan perhatian dan perawatan yang memadai sehingga hewan peliharaan Anda dapat hidup dengan bahagia dan sehat.

Sekarang kita jadi punya bayangan bagaimana repotnya Irfan Hakim, Lucky Halim, Alshad Ahmad mengurusi hewan-hewan mereka yang hidup di habitat buatan yang harus mengikuti aturan pemeliharaan yang ketat.

toko keperluan binatang peliharaan atau pet shop gambar diolah dari orami
toko keperluan binatang peliharaan atau pet shop gambar diolah dari orami
Ketika memutuskan untuk memelihara hewan rumahan, artinya kita sudah memilih sebuah konsekuensi. Mengongkosi hidup mereka layaknya "anak sendiri" dengan mengukur derajat kemampuan. Artinya bisa hanya seekor atau memilih membuka rumah rescue untuk penyelematan hewan. Dan tindakan paling minimal tentu saja;

Memilih Dokter atau Toko Langganan; Gunanya jelas untuk diskon dan kemudahan layanan, begitu juga soal layanan kesehatan si hewan rumahan. Bahkan jika harus bepergian tanpa kemungkinan untuk membiarkan di rumah, bisa menitipkannya di tempat langganan dengan harga sangat khusus. 

Membeli Makanan Grosiran; sekali belanja untuk keperluan sebulan, memanfaatkan potongan harga lebih murah dan tak merepotkan harus bolak-balik ke pet shop, karena kebutuhan bulanan sudah terukur.

Alokasi Dana Khusus: mengalokasikan dana untuk perawatan khusus seperti suntik, jika sakit atau cuma pencegahan. Intinya agar tetap fit. Atau bisa juga untuk donasi bagi pecinta hewan lainnya atau mendukung rumah rescue hewan. Ini harus disesuaikan dengan kemampuan budget kita. 

Agar tak kedodoran dan justru menimbulkan masalah baru. Memelihara hewan bukan sekedar kesenangan dan hobi semata, tapi juga tanggungjawab besar. Jika budget maksimal ratusan ribu per bulan, mungkin hanya cukup untuk seekor kucing, jadi tak perlu memaksa memelihara macan meskipun hobi dan dapat hadiah dari seorang teman. Pertimbangkan besar pendapatan, jangan sampai lebih besar pasak dari tiang.

Berteman Dengan Komunitas Pecinta Hewan, biasanya sih untuk berbagi informasi soal adopsi, kesehatan hewan, pengaduan atau dukungan untuk kampenye penyelematan hewan, dan acara khusus seperti familygathering dengan sesama pecinta hewan; 

Bahwa konsekuensi memelihara "mahluk Tuhan" adalah sebuah bentuk tanggungjawab, apapun risikonya harus dijalani. "Jika tak sanggup merawat, daripada menjadi dosa, lebih baik ikhlaskan saja dipelihara orang lain"-begitu selalu kata ibu saya. Dan saya memilih "emen"-seekor kucing belang hitam putih sebagai "teman". Jadi apa hewan rumahan pilihan kalian?.

Referensi; 1,2,3,4,5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun