Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Atasi Kebosanan Belajar Siswa dengan Hadirkan Guest Teacher

22 November 2023   11:49 Diperbarui: 23 November 2023   15:03 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika guru melihat muridnya bosan dikelas, sebenarnya masalahnya bisa saja berasal dari rumahnya, apalagi kalau kena mood swing, dirumah ada masalah dengan ayah bundanya, dengan kakak adiknya, pokoknya segala hal yang bisa menganggu mood jadi buruk. Tak hanya satu dua orang, satu kelas bisa saja mengalami gelombang rasa bosan yang sama.

Lantas bagaimana sekolah dan guru bertindak mengatasinya. Meskipun sebenarnya faktornya bukan hanya di pihak guru, bisa jadi juga ruangan atau suasana kelas, metode yang digunakan, agaknya menarik juga untuk mencoba solusi guest teacher.

Program Guest Teacher

siswa bersama guest teacher gambar sukma bangsa lhokseumawe
siswa bersama guest teacher gambar sukma bangsa lhokseumawe

belajar bersama guest teacher sumber gambar: UKM Manunggal UNDIP
belajar bersama guest teacher sumber gambar: UKM Manunggal UNDIP

Program Guest Teacher adalah salah satu wujud semangat fun learning tersebut, di mana seorang guru tamu diudang untuk menemani para siswa belajar. Tamunya bisa saja guru dari sekolah lain, dari pakar, bisa saja penulis, seniman, artis, atau siapa saja yang berkenan hadir. 

Tentu saja harus menarik, dan ruang belajarnya juga tidak kaku harus di ruangan, pilihan ruangnya bisa dimana saja, bisa juga di luar ruang. Program ini diaplikasikan oleh pihak sekolah demi menciptakan suasana belajar baru yang segar dan mengasyikkan.  

Banyak guru tamu yang dengan pengalamannya di dunia kerja atau pengalaman hidupnya, bisa membagi pengalaman yang rumit kita pelajari disekolah menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Salah seorang tamu yang pernah kami hadirkan di sekolah saat program penanggulangan bencana banjir, misalnya mengajarkan cara membuat alat penyelematan diri yang sederhana namun bermanfaat luar biasa. Meskipun secara teori telah kita pelajari di pelajaran Fisika, namun dalam aplikasi prakteknya kita sering tidak menemukan bukti kongkritnya.

Ia mengajarkan pemanfaatan botol air mineral ukuran besar sebagai pelampung--misalnya saat kita mengikuti kegiatan pramuka susur sungai jangan lupa siapkan botol air mineral ukuran besar. Potong di kempiskan dengan cara membuka tutupnya, setelah botol terlipat menjadi ukuran kecil tutup kembali. Sehingga ukurannya berubah kecil dan dapat disimpan di dalam tas rangsel.

Pada saat akan digunakan, buka tutup botol tiup kembali hingga kembali ke bentuk semula, lalu letakkan di bagian tubuh sisi dalam di antara lengan pada posisi tersebut, dua botol air mineral dapat menopang tubuh kita dan menjadi pelampung penyelamat darurat.

Semua pelajaran itu dilakukan dalam suasana belajar yang menarik. Intinya kurang lebih "Bermain itu Belajar, Belajar itu Bermain". Terdapat pula gambaran bahwa pengetahuan yang diajarkan dalam mata pelajaran sekolah tidak menjadi satu-satunya hal yang perlu dipelajari anak-anak. Banyak pelajaran lain di luar kelas yang bisa menambah wawasan para siswa.

Karena di luar pelajaran sekolah, ada banyak keterampilan dan sikap hidup yang bisa dijelajahi oleh anak-anak. Kabar baiknya, semua "pelajaran" tersebut tidak cuma bisa diakses melalui buku-buku, tetapi bisa dipelajari pula melalui kegiatan-kegiatan yang disukai anak: bermain, berpetualang, berkreasi, dan cara-cara lain yang sebenarnya sederhana. Inilah salah satu bentuk pendekatan yang dapat mengatasi masalah kebosanan siswa di kelas.

Misalnya, belajar mengenal lingkungan sekitar dan berolah raga dengan berjalan-jalan di pagi hari, belajar menulis sambil berbalas gambar dengan orang tua, belajar berani berkenalan dengan teman baru, belajar mandiri dengan membersihkan rumah,  dan belajar seni peran serta melatih kerja sama dalam sebuah kegiatan.

bermain sambil belajar sumber gambar: teacher magazine
bermain sambil belajar sumber gambar: teacher magazine

Bukankah itu gagasan pembelajaran yang luar biasa, agar anak-anak kita tidak makin terjebak pada kebosanan di kelas yang membuat inisiatif dan kreatifitasnya  hilang.

Anak-anak yang terlibat dalam kelas bersama Guest teacher, bisa saja dikumpulkan di pustaka atau ruang lainnya. Mereka nantinya akan ada yang tampil  ke panggung ekspresi. Membacakan puisi karya sendiri dengan apik. Atau bercerita tentang pengalaman pribadinya.

Orang tua juga dilibatkan dalam kegiatan ini--baik sebagai pembimbing maupun teman bermain dan teman diskusi di kala belajar. Seperti yang umum diketahui, keterlibatan tulus orang tua menjadi bekal dasar dan booster ampuh bagi anak untuk mengembangkan skill, daya pikir, serta kepercayaan dirinya. 

Suasana fun learning yang dibangun pihak sekolah dalam ruang perpustakaan, diharapkan, bisa semakin menyadarkan anak-anak bahwa dunia belajar adalah dunia yang menyenangkan dan sangat luas, melampaui batas-batas lembaran buku pelajaran.

Jika belajar sudah dirasakan sebagai sebuah kenikmatan, maka tanpa disuruh, anak-anak akan giat mencari pengetahuan dan menimba ilmu sepanjang hayat mereka sebagai  pembelajar sejati. Pada saat itulah, perjuangan sekolah dalam menanamkan benih-benih kebaikan menemui masa panennya.

Kehadiran guest teacher menjadi bentuk nyata kolaborasi antara guru dan para orang tua, bersama anak-anak. Mendukung penguatan mentalitas dan psikologis anak menjadi lebih baik lagi. 


referensi:1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun