Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sang Guru Cilik, Tak Ada Rapai, Plok pun Jadi!

16 Juli 2023   21:28 Diperbarui: 26 Juli 2023   02:26 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 guru munir bermain rapai dan debus dengan kaleng cat plastik sumber gambar festival film dokumenter

Munir dan grup rapai ploknya sumber gambar facebook.com
Munir dan grup rapai ploknya sumber gambar facebook.com

Selain menyajikan potret kegembiraan anak-anak, namun di sisi lain memiliki sisi pembelajaran yang harus menjadi perhatian kita semua. Termasuk adegan ketika anak-anak mengendarai sepeda motor berboncengan empat. Gambaran sesungguhnya dari kehidupan di kampung, dengan kebiasaan yang tak umum ada diperkotaan.

Saya melihat film ini dengan segala isi cerita dan penokohan, alur dari sudut pandang saya sebagai guru. Saya percaya semangat untuk menjadi guru tak bisa diukur dengan usia, tak bisa diukur dengan keterbatasan. Karena selama ia memberi nilai-nilai pembelajaran pada banyak orang, teman atau diri sendiri maka ia juga seorang guru, termasuk Munir, guru cilik penabuh rapai itu.

Film ini adalah sebuah semangat baru bagi sineas muda Aceh untuk terus berkarya. Mendokumentasikan kehidupan yang bisa bermakna bagi orang lain. Buktinya, wujud kecintaan anak-anak dengan rapai sebagai pilihan yang begitu sederhana menjadi sangat menarik. Begitu juga dengan banyak kisah-kisah lain yang ada disekeliling kita.

Film karya sineas muda Aceh yang dipenuhi dengan nilai-nilai kesederhanaan namun menyentuh ini, bisa menjadi tontonan bagi semua kalangan, baik anak-anak, para pelajar, guru maupun para orang tuanya.

 Mereka semua bisa belajar, bahwa dalam aktifitas anak-anak juga terkandung unsur positif yang membangun. Bukan hanya soal kenakalan dan kebandelan semata-mata. 

Kisah ini memberi pengertian, bahwa kreatifitas anak-anak harus dihargai oleh lingkungan dengan cara lebih peduli dengan aktifitasnya. 

Karena bisa jadi dari kreatifitas sederhana muncul gagasan luar biasa, siapa sangka dari sebuah "plok", bisa mewakili sebuah citarasa kebudayaan kita, yaitu rapai. 

Melalui media plok, Munir dan teman-teman seperjuangannya kini semakin eksis, sebagai bocah rapai plok yang mengajarkan sebuah kesederhanaan memajukan seni di naggroe tercinta. Semoga sinema Aceh berdaulat dan bertambah jaya, selamat menonton.

Dari film ini kita belajar siapa diri kita, anak-anak kita, dan bagaimana mereka tumbuh dengan emosinya dalam lingkungan yang terus berubah, yang ikut membentuk karakter pribadinya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun