Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pahami Dulu Apa "Workplace Bullying", Biar Tahu Cara Meresponnya Dengan Baik!

15 Juli 2023   22:55 Diperbarui: 30 Juli 2023   22:01 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tipe-tipe bos dan karyawan sumber gambar Blogunik

Sistem senioritas sering menjadi penyebab munculnya kasus workplace bullying seperti ini. Didalam perusahaan asuransi, agen pemula sering dibebani target yang harus dilaporkan pada supervisor di atasnya.

Dalam beberapa kasus, calon nasabah yang memiliki probability menguntungkan sebagai calon nasabah yang dinilai positif, sering diambil alih atau dengan kata lain "direbut" si supervisor dari agen dibawahnya.

Perilaku mengucilkan atau mengabaikan rekan kerja, khususnya ketika rekan berbicara atau bertanya, tentu saja banyak alasan pemicunya. Jika dilingkungan kerja, kalau bukan persaingan, tentu saja kecemburuan sosial karena personaliti atau penampilan dan sejenisnya.

Membicarakan atau menggosip alias meng-ghibah rekan atau orang lain tentang hal-hal yang memang tidak benar, sebagai cara memojokkan, mencari kambing hitam atau kampanye hitam. Lagi-lagi juga bisa karena persaingan.

Atau bahkan lebih fatal, menjatuhkan atau merusak nama baik rekan kerja atau bawahan.

Termasuk mengolok-olok, memarahi, membentak, atau bersikap agresif secara verbal kepada rekan kerja di depan orang lain.

Apalagi jika sampai menggunakan cara kekerasan secara fisik, memukul, atau bersikap agresif secara fisik terhadap rekan kerja.

Dengan begitu banyak kemungkinan perilaku workplace bullying yang bisa terjadi, maka korbannya juga tak pernah berkurang. Bahkan seringkali korbannya tak menyadari jika ia sedang mengalami workplace bullying, karena ia merasa sebagai anak bawang di kantor.

Paling umum terjadi seperti saat perpeloncoan pegawai baru yang katanya masa orientasi, dengan meminta pegawai baru untuk menuruti perintah senior meski sekedar membuat minuman, padahal  bukan job desk-nya.

Ketahui Juga Dampaknya

Workplace bullying di kantor-digunjing rekan kantor sumber gambar KlikDokter
Workplace bullying di kantor-digunjing rekan kantor sumber gambar KlikDokter

Workplace bullying dapat memicu peningkatan psychological distress. Psychological distress adalah serangkaian gejala fisik dan psikis yang menyakitkan dan berhubungan dengan perasaan negatif yang dialami seseorang .

Psychological distress merupakan tekanan psikologis yang bersifat merugikan dan juga merupakan tahap awal dari masalah kesehatan mental. Salah satu tanda dari psychological distress yang dialami karyawan adalah adanya perasaan tidak nyaman ketika ingin berangkat ke tempat kerja ataupun pada saat bekerja.

Perubahan mood saat bekerja juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis yang diakibatkan oleh dampak workplace bullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun