Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Lupakan Sekolah Sosialisasikan Manfaat AI Atasi Kemacetan!

13 Juli 2023   20:45 Diperbarui: 14 Juli 2023   12:23 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagi anak-anak yang pakai kendaraan bermotor jangan lupa taati lalu lintas, apalagi sekarang sudah  berlaku tilang elektronik, kalau melanggar dan tak mau bayar, STNK kalian bisa diblokir!. Jangan pilih jalanan macet dan jangan lupa helmnya juga dipakai, bukan dipajang!, ingat ya!.

Begitu pesan saya ketika menutup pelajaran terakhir sebelum kelas bubar. Sekolah dan kita sebagai guru masih bisa berperan membantu urusan kepatuhan dan keselamatan siswa di jalan raya melalui nasehat seperti itu.

Apakah penggunaan AI untuk mengatasi masalah kemacetan ampuh? Barangkali harus ada tambahan catatan, jika semua orang bisa memahami apa itu AI dan manfaatnya dalam pemanfaaannya untuk mengatasi masalah lalu lintas, serta semua pihak bersedia saling bersinergi untuk mensosialisasikannya dan mematuhinya, termasuk dari sekolah. Makanya perlu sosialisasi lebih giat.

Menurut data Korps Lalu Lintas Polri jumlah kendaraan di Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Angka kendaraan bermotor yang terdaftar saja per 3 Januari 2023 jumlahnya 152.565.905 unit. Angka ini naik dari tahun 2020 yang jumlanya hanya 136.137.451 unit.

Bahkan jumlah kendaraan saat ini jumlahnya melampaui setengah populasi Indonesia yang jumlahnya 276 juta jiwa, bukankah itu luar biasa!. Jadi wajar kalau Pemerintah terus berusaha mengatasi masalah lalu lintas yang makin rumit setiap tahunnya.

kemacetan parah di jalan raya ibukota-sumber gambar-megapolitan kompas.coN
kemacetan parah di jalan raya ibukota-sumber gambar-megapolitan kompas.coN

Belum lama berselang dalam salah satu kompetisi gagasan yang dicetuskan oleh Dishub, sekolah saya mengirimkan perwakilan. Salah satunya menawarkan gagasan penggunaan Permainan Ular tangga (Snake and ladder) modifikasi untuk mengkampanyekan tentang keselamatan berkendara.

Mengapa gagasan itu dipilih, karena sosialisasi tentang tertib berlalu litas harus dimulai sejak dini, dan penggunaan permainan ular tangga sebagai mediumnya sesuai dengan konsep "bermain sambil belajar".

Jadi untuk mengatasi masalah rumitnya lalu lintas dengan memakai AI  juga bisa dimulai dari sekolah.

Karena tak ada salahnya mengenalkan AI sebagai perangkat canggih yang dimanfaatkan untuk mengatur lalu lintas pada anak-anak sekalipun mereka tidak berinteraksi langsung di jalan raya. Akan lebih baik jika mereka paham dan sadar sejak dini.

Polisi Saweu Sikula

polisi melakukan sosialisasi berlalu lintas dengan membantu anak-anak di jalan raya-sumber gambar-okezone
polisi melakukan sosialisasi berlalu lintas dengan membantu anak-anak di jalan raya-sumber gambar-okezone

kunjungan polisi dan babinsa ke SMAN 5BANDA ACEH-saweu sikula saat program vaksinasi covid-19- sumber gambar-diskominfo banda aceh
kunjungan polisi dan babinsa ke SMAN 5BANDA ACEH-saweu sikula saat program vaksinasi covid-19- sumber gambar-diskominfo banda aceh

Belum lama ini sekolah mendapat kunjungan dari pihak Kepolisian Sektor atau Polsek Darussalam dalam rangka kunjungan saweu sikula atau program kunjung sekolah. Meski tak rutin, setiap kali ada sosialisasi program baru atau peraturan lalu lintas pihak kepolisian berkoordinasi untuk hadir.

Termasuk ketika institusi kepolisian baru memperkenalkan tilang elektronik atau Electronic Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile atau Tilang Elektronik berbasis ponsel adalah metode baru penerapan disiplin berlalu lintas dengan menggunakan bukti foto kamera handphone oleh petugas kepolisian. Pihak polsi juga mensosialisasikannya.

Kemacetan lalu lintas memang masalah yang rumit dan tidak pernah selesai seiring dengan meningkatnya perkembangan jumlah kendaraan, namun tidak dibarengi dengan bertambahnya panjang jalan karena luasan kota juga terbatas.

Sekarang ini untuk mengatasinya, kecerdasan buatan Artificial Intelligence(AI) telah menjadi solusi yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan data lalu lintas yang dikumpulkan melalui kamera, sensor, dan sistem pemantauan.

AI bisa menganalisis pola pergerakan kendaraan, memprediksi kemacetan, dan mengatur aliran lalu lintas secara efisien. Sistem cerdas yang dikembangkan berdasarkan AI juga bisa memberikan rekomendasi rute alternatif kepada pengemudi untuk menghindari jalan-jalan yang padat.

Apa peran penting yang bisa dimainkan sekolah untuk mempromosikan kesadaran dan pendidikan tentang teknologi buatan itu?

Kenalin Dulu AI di Sekolah

daerah dengan CCTV portable-ETLT di kawasan sudirman jakarta-sumber gambar-CNBC Indonesia
daerah dengan CCTV portable-ETLT di kawasan sudirman jakarta-sumber gambar-CNBC Indonesia

Mengapa peting mengenalkan AI di sekolah?

Banyak siswa yang bersekolah menggunakan kendaraan bermotor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada pergeseran jenis kendaraan yang rutin digunakan siswa ke sekolah dalam satu dekade terakhir.

Pada tahun 2012, sebagian besar (47,68%) siswa atau mahasiswa pergi ke sekolah tanpa kendaraan. Pada 2021, lebih dari separuh siswa atau mahasiswa (58,02%) pergi ke sekolah justru menggunakan kendaraan pribadi. Ini berarti mereka juga berpeluang menjadi pelaku pelanggaran,, bisa karena ketidaktahuan atau memang kesengajaan karena kurangnya kesadaran.

Langkah pertama yang bisa dilakukan misalnya menjadikan materi tentang AI sebagai salah satu bagian dalam pembelajaran di sekolah. Menyisipkannya dalam materi pelajaran tertentu sebagai bentuk pendekatan awalnya.

Bisa saja memasukkannya di dalam kurikulum, sekolah memasukkan pembelajaran tentang kecerdasan buatan, teknologi transportasi cerdas, dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Atau melalui proyek dan kegiatan yang melibatkan siswa, sekolah bisa mendorong pengetahuan tentang bagaimana AI bisa digunakan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mempromosikan transportasi yang ramah lingkungan.

Hindari Kemacetan Dengan Aplikasi Pintar

Aplikasi pintar yang berbasis AI bisa menjadi alat yang efektif bagi masyarakat ketika harus  menghindari kemacetan.

Dengan memasukkan data lalu lintas dan algoritma cerdas, aplikasi ini bisa  memberikan informasi real-time tentang kondisi lalu lintas, kemacetan, dan rute alternatif kepada penggunanya.

Sekolah bahkan bisa mengedukasi siswa tentang penggunaan aplikasi ini dan pentingnya mengikuti saran dan rekomendasi yang diberikan untuk menghindari kemacetan, agar tumbuhnya kesadaran sejak awal.

Promosikan Transportasi Sehat

Selain mengatasi kemacetan, kecerdasan buatan juga bisa digunakan untuk mempromosikan transportasi ramah lingkungan, seperti pemanfaatan transportasi publik untuk mengurangi persentase kendaraan di jalan raya.

Sekolah bisa saja  melakukan kampanye dan acara yang mengedukasi siswa tentang pentingnya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi Dengan Berbagai Pihak

Sekolah dapat berperan sebagai penghubung antara siswa, pemerintah, dan masyarakat, bagaimana mengatasi kemacetan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.

Termasuk kolaborasi dengan pemerintah, organisasi lingkungan, dan perusahaan teknologi dapat memperkuat upaya untuk memperkenalkan solusi AI yang lebih luas dan berkelanjutan dalam pengelolaan transportasi.

Seperti keterlibatan sekolah dalam kegiatan tentang penemuan ide keselamatan berlalu lintas yang secara rutin di gelar Dishub setiap tahun dan melibatkan seluruh sekolah di tingkat propinsi.

Salah satu penemuan yang sudah dipublikasikan adalah produk helm pintar yang dapat mendeteksi jika terdapat masalah di sekitar kendaraan.

Atau alarm yang dapat mendeteksi jika akan terjadi benturan. Ide produk temuan siswa tersebut adalah salah satu bentuk dari pemanfaatan teknologi AI untuk keselamatan berlalu lintas di jalan raya.

Penerapan kecerdasan buatan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas memang sebuah langkah penting menuju mobilitas yang lebih lancar dan berkelanjutan. Sekolah punya peran penting ikut membentuk generasi yang sadar pentingnya transportasi cerdas dan ramah lingkungan.

Dengan mengintegrasikan pembelajaran tentang AI dan transportasi cerdas ke dalam kurikulum, serta mengorganisir kegiatan yang melibatkan siswa, bisa menjadi jalan pemahaman tentang pentingya AI sebagai alat yang bisa mengatasi masalah lalu lintas di jalan raya.

referensi: 1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun