Sistem ini mampu meminimalisir jarak waktu operasi antar kereta secara signifikan. Sistem “moving block” ini juga dapat membuat “headway” atau jarak antar kereta LRT dalam waktu 3 menit. Dengan sistem persinyalan tersebut, jangka waktu kedatangan kereta LRT menjadi lebih singkat sehingga kereta LRT yang beroperasi dapat lebih banyak. Jumlah kereta yang lebih banyak dipastikan juga akan dapat mengangkut lebih banyak penumpang.
ATP (“Automatic Train Protection”), yang dapat melakukan relay terhadap informasi sinyal, sehingga secara otomatis dapat menurunkan kecepatan kereta. Bahkan dapat membuat kereta berhenti ketika kereta mencapai atau mendekati sinyal “STOP”, dengan kecepatan yang sangat tinggi, seperti juga pada MRT.
Teknologi GOA 3 Driverlesss Grade of Automation (GOA); sistem pengoperasian kereta yang tidak menggunakan masinis (driverless) serta untuk menggerakan dan stop kereta dapat dilakukan secara otomatis.
Dan, Sandwich Panel; yaitu Desain stasiun yang futuristik dengan inovasi bahan baku berkonsep ramah lingkungan yang dapat memberi keamanan ekologis, serta higienis bagi manusia.
Sedangkan dari sisi teknis, gerbong dan stasiun LRT Jabodebek dilengkapi;
Sistem Pintu Otomatis: Setiap stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan sistem pintu otomatis yang terhubung dengan kereta. Pintu ini membuka dan menutup secara otomatis saat kereta berhenti di stasiun. Sistem pintu otomatis ini meningkatkan keamanan penumpang dengan mencegah akses ke jalur kereta yang berbahaya.
Stasiun Ramah Difabel: LRT Jabodebek dirancang dengan memperhatikan aksesibilitas bagi semua penumpang, termasuk mereka yang difabel. Setiap stasiun dilengkapi dengan fasilitas seperti tangga berjalan, lift, dan jalur pejalan kaki yang ramah difabel. Hal ini memastikan bahwa semua penumpang dapat menggunakan LRT dengan nyaman dan tanpa hambatan. Fasilitas yang tersedia bagi para difabel diantaranya;
Blok Trail; merupakan sejenis keramik yang memiliki tekstur khusus, sehingga bisa digunakan untuk jalur khusus penyandang difabel. Terdapat Blok Trail yang akan mempermudah para Tuna Netra untuk menuju stasiun MRT dan LRT di Jakarta.
Kursi Prioritas; Kursi ini dikhususkan bagi ibu hamil, orang lanjut usia, orang dewasa membawa anak dan para difabel. Terdapat beberapa kursi prioritas di dalam satu rangkaian kereta MRT dan LRT Jakarta.
Akses Pintu Pengguna Kursi Roda; Akses pintu ini disebut wide passenger gate merupakan pintu penumpang berukuran lebar 90cm, sehingga dapat mempermudah teman-teman yang menggunakan kursi roda untuk keluar masuk.
Toilet khusus difabel; Toilet khusus ini ada di setiap stasiun MRT dan LRT yang akan memudahkan para penyandang difabel terkait urusan di kamar mandi.