Jantung pisang;Â Â Selain terkenal untuk bahan olahan kuliner, jantung pisang ternyata juga dapat dimanfaatkan dalam dunia pertanian organik.Â
Pelengakap Jajanan Tradisional
Makanan tradisional Nusantara, umumnya memiliki lapisan pembungkus berupa daun, termasuk daun pisang. Baik untuk makanan jajanan atau panganan karena dulu plastik masih langka. Tak hanya sekedar sebagai pelapis makanan, daun pisang juga memberi warna dan rasa yang khas.
Lontong daun untuk pelengkap sayur lontong dan sate, jika dibuat dengan balutan daun pisang akan punya citarasa yang beda. Daunnya juga tak sembarang daun pisang yang layak bisa digunakan. Biasanya dipilih daun pisang batu atau klutuk. Daun ini tidak mudah sobek sehingga aman untuk membungkus beras.Â
Nah, soal jenis makanan tradisional ternyata ada ribuan jenis makanan tradisional Nusantara menggunakan daun pisang sebagai pelapisnya. Dan itu pula pemberi ciri khasnya.Â
Bayangkan jika lemper, lontong, pepes, bothok, lemet, arem-arem, nasi bakar, nagasari, barongko dan bongko tidak dibalut dengan daun pisang. Nuansa tradisinya bakal hilang dan dari sudut pandang estetis penampilan juga kurang kena di hati. Dan tetu saja rasanya kan beda.
Meskipun di jaman kekinian plastik modifikasi sudah menggantikan beberapa pelapis makan yang saya sebut diatas tadi. Tapi tetap saja masih kalah dengan aslinya.
Itu baru jajanan tradisional, belum lagi panganan jenis kripik pisang yang jumlahnya sudah puluhan bakan mungkin ratusan variasinya.
Apalagi masakan berbahan baku pisang, mulai dari makanan kelas ringan, seperti olahan pisang ijo, atau yang kelas berat seperti jenis masakan sayuran.Â
Di Aceh di kenal kuah pliek Ue, sayuran dengan puluhan bahan sayuran tapi yang tak boleh ketinggalan bahan bakunya salah satunya jantung pisang.Â
Menghidupi Ribuan Pengusaha UMKM
Saat ini diperkirakan jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 59,2 juta pelaku. (CNN Indonesia). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya.
Berdasarkan data yang di rilis oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM) sepanjang 2022 UMKM di tanah air tercatat tumbuh begitu baik, angkanya sudah mencapai 8,71 juta unit.
Jika dilihat berdasarkan Provinsi, Jawa Barat masih menempati urutan pertama UMKM terbanyak dengan jumlah mencapai 1,49 juta unit usaha. Sementara daerah paling sedikit diduduki oleh Papua dengan jumlah 3,9 ribu unit. Bahwa UMKM sudah merambah keseluruh Nusantara tanpa terkecuali.Â