Dukung pendidikan tentang tanaman obat dan budaya jamu melalui pengajaran formal dan kegiatan ekstrakurikuler yang cocok. Jadi sekolah tak hanya punya eskul pramuka, KTI, paskib dan lainnya, bisa juga alternatif barunya dengan eskul budidaya tanaman obat dan jamu. Ini bukan hanya soal "bisnis" tapi juga pembelajaran tentang lingkungan.Â
Trend jamu kekinian bisa menjadi cara kita memancing kembali pihak sekolah pada program adiwiyata yang difokuskan pada budidaya tanaman obat.
Manfaatnya bukan hanya kesehatan dan meningkatkan pemahaman siswa pada tanaman tradisional berkhasiat yang menjadi bahan baku jamu, tapi juga bisa berkembang menjadi rintisan bisnis. Apalagi jika bisa menularkan inspirasinya bagi siswa untuk mengelola budidaya ini nanti ketika sudah selesai sekolah.
Secara tidak langsung ini juga menjadi jembatan untuk memutus mata rantai yang putus, antara anak muda kekinian dengan budaya dan tradisi jamu tradisional. Apalagi saat ini terbuka peluang baru memanfaatkan bahan baku jamu untuk diracik menjadi jamu kekinian, dengan teknik modern dan tersedia di kafe-kafe.
Jadi jamu tak hanya tersedia di pasar tradisional, bahkan di kafe modern juga terlah tersedia dan tersaji, dengan teknik dan cita rasa modern yang tak meninggalkan budaya leluhurnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H