Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Artikel Utama

Kenalkan Jamu dari Taman Obat Sekolah Saat Trend Jamu Kekinian

3 Juli 2023   23:53 Diperbarui: 11 Juli 2023   10:18 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teknik drip. (Sumber gambar: kompas.com

Dukung pendidikan tentang tanaman obat dan budaya jamu melalui pengajaran formal dan kegiatan ekstrakurikuler yang cocok. Jadi sekolah tak hanya punya eskul pramuka, KTI, paskib dan lainnya, bisa juga alternatif barunya dengan eskul budidaya tanaman obat dan jamu. Ini bukan hanya soal "bisnis" tapi juga pembelajaran tentang lingkungan. 

Trend jamu kekinian bisa menjadi cara kita memancing kembali pihak sekolah pada program adiwiyata yang difokuskan pada budidaya tanaman obat.

Manfaatnya bukan hanya kesehatan dan meningkatkan pemahaman siswa pada tanaman tradisional berkhasiat yang menjadi bahan baku jamu, tapi juga bisa berkembang menjadi rintisan bisnis. Apalagi jika bisa menularkan inspirasinya bagi siswa untuk mengelola budidaya ini nanti ketika sudah selesai sekolah.

Secara tidak langsung ini juga menjadi jembatan untuk memutus mata rantai yang putus, antara anak muda kekinian dengan budaya dan tradisi jamu tradisional. Apalagi saat ini terbuka peluang baru memanfaatkan bahan baku jamu untuk diracik menjadi jamu kekinian, dengan teknik modern dan tersedia di kafe-kafe.

Jadi jamu tak hanya tersedia di pasar tradisional, bahkan di kafe modern juga terlah tersedia dan tersaji, dengan teknik dan cita rasa modern yang tak meninggalkan budaya leluhurnya.

referensi: 1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun