Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Artikel Utama

Kenalkan Jamu dari Taman Obat Sekolah Saat Trend Jamu Kekinian

3 Juli 2023   23:53 Diperbarui: 11 Juli 2023   10:18 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkebun TOS dan apotik hidup di sekolah. (Sumber gambar: MTSN 1 Kutawaringin Timur)

Sebenarnya sejak lama kita juga telah mengenal program sekolah adiwiyata, yaitu program pendidikan lingkungan hidup, yang dilakukan untuk membangun program atau wadah yang baik dan ideal agar siswa bisa mendapat ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar cita-cita pembangunan berkelanjutan. 

Begitu juga dengan Apotik hidup atau Tanaman Obat Sekolah (TOS) sebagai program pengajaran edukatif yang berupa pengadaan tanaman obat di lingkungan sekolah beserta dengan informasi seputar manfaat dan cara pengolahan tanaman hingga menjadi obat herba. Terdapat 32 jenis tanaman obat dengan khasiat yang berbeda yang ada di lahan Tanaman Obat Sekolah.

Demikian juga dengan Toga-Tanaman obat keluarga, tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. 

Jenis tanamannya biasanya seperti; Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma), Kunyit (Curcuma longa Linn), Kemangi (Ocimum basilicum), Sereh Wangi (Cymbopogon nardus), Lengkuas (Alpinia galanga), Kencur (Kaempferia galanga), Daun Salam (Syzygium polyanthum), Sambiloto (Andrographis paniculata), dan lainnya.

Sekolah pun sekarang juga memanfaatkan sebagian tanahnya selain untuk hidroponik, juga untuk kebun tanaman obat. Kebun sekolah bisa jadi sumber daya yang potensinya besar dijadikan bahan pembelajaran dan pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. 

Selain sebagai ruang pembelajaran tentang alam, kebun sekolah juga bisa dimanfaatkan untuk sarana produksi tanaman obat untuk pembuatan jamu tradisional. 

Media kebun tanaman obat ini bisa menjadi cara kita mengenalkan kembali banyak jenis tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan kita. Sekarang ini, banyak sekali anak-anak kita yang tak paham sama sekali, jenis bumbu masak yang sebenarnya juga menjadi bahan baku jamu. 

Mengapa bisa terjadi, karena sekolah belum mengoptimalkan pengenalan TOS dan Toga di sekolah, meskipun program ini telah dikenalkan sejak lama.

Maka pembelajarannya juga harus bertahap, agar anak-anak tidak terkejut dan pada akhirnya bisa leih familiar, karena mereka bisa melihat langsung, menanam langsung, mengetahui nama atau jenis dan khasiatnya.

Kenalkan Manfaat Tanaman Obat untuk Jamu

tanaman herbal. (Sumber gambar: antaranews.com
tanaman herbal. (Sumber gambar: antaranews.com

Indonesia negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi, seperti dalam salah satu bait lagu jadul Koes Plus, tongkat dan batu bisa jadi tanaman. Maksudnya, ketika tongkat stik ubi kayu yang memang mirip kayu ditanam dan buah ubi jalar yang bentuknya mirip batu ditanam, bisa tumbuh menjadi umbi yang lezat.

Di negeri kita, Nusantara tanaman obat sudah dipakai nenek moyang kita sejak dulu, sebagai sumber pengobatan tradisional di berbagai budaya, ketika obat-obatan medis modern belum ditemukan.

Jamu, menjadi alternatif pengobatan secara punya tradisional, menggunakan tanaman obat sebagai bahan dasarnya. Tanaman obat banyak manfaat, baik untuk kesehatan atau pengobatan, karena banyak kandunga zat senyawa-senyawa aktif yang memiliki sifat terapeutik. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terapeutik adalah sesuatu yang berkaitan dengan terapi. Hal itu bisa berasal dari metode penyembuhan yang digunakan atau dari kondisi lingkungan yang sengaja diciptakan untuk mendukung aktivitas terapi (lingkungan terapeutik). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun