Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Juga Butuh Relaksasi dan Rejuvenasi Kala Liburan, Lengkapi Dengan Quality Time

3 Juli 2023   20:36 Diperbarui: 16 Juli 2023   21:45 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak bebas bermain di kebun-sumber gambar-buka review

Liburan semester sekolah selalu di tunggu-tunggu, tapi sebagian anak-anak justru menjadi sedih dan bingung, karena liburan ternyata tak seperti yang dibayangkan.  Anak-anak lupa jika liburan tak selalu harus pergi ke tempat hiburan, apalagi jika semua sibuk. 

Kunjungan ke rumah nenek, atau saudara yang punya tempat liburan menarik juga bisa jadi alternatif. Tentu harus janjian untuk berkunjung dan merencanakan acara liburannya. Sebuah keberuntungan, kampung kami ada di kaki gunung, dengan sebuah alur sungai kecil berbatu. Jika tak punya pilihan, tempat itu menjadi "tujuan utama". Apalagi lokasinya berada tak jauh dari kebun belakang rumah.

liburan seru anak-anak di pantai sumber gambar-goodlife
liburan seru anak-anak di pantai sumber gambar-goodlife

Begitupun banyak orang tak bisa menikmati liburan, bahkan ada yang aneh karena menurut sebuah berita, sebagian besar orang di Jepang tak suka libur karena risiko harus keluar biaya yang memang maham di Jepang. Masa sih?

Lain ladang lain belalang, pepatah itu agaknya tepat disematkan untuk orang Jepang ketika bicara soal liburan. Sebab, ketika banyak orang merasa senang saat liburan, sebagian orang Jepang justru merasa kuatir dan stres.

Seperti diberitakan World of Buzz, pada Jumat 3 Mei 2019, ketika pemerintah Jepang memberikan libur spesial selama 10 hari "Minggu Emas". Saat prosesi penyerahan kekuasaaan dari Kaisar Akihito kepada Putra Mahkota Pangeran Naruhito. Namun apa yang terjadi?, masyarakat Jepang justru menanggapinya dengan rasa kuatir.

Berdasarkan survei Asahi Shinbun, ternyata 45 persen orang Jepang merasa tak senang libur panjang, bahkan kebiasaan mereka kerja lembur dan disiplin tinggi dengan jam kerja yang panjang,  liburan justru membuat mereka  merasa uring-uringan.

Padahal bagi kita, liburan justru menjadi kesempatan untuk melepas penat, bebas dari rutinitas sehari-hari. Pekerjaan bagi banyak orang sering menjadi jebakan yang monoton dengan tekanan yang membuat kita jenuh.

Anak-anak meskipun rutinitasnya bersekolah, kadangkala juga mengalami hal yang sama. Adakalanya mood mereka tiba-tiba begitu buruk, sehingga tak mau sekolah. Kita bisa salah paham dan menganggapnya malas, padahal mungkin ia tengah jenuh.
Liburan menjadi waktu yang paling ditunggu untuk membuang lelah fisik dan mental, serta memulihkan energi yang terkuras.

Kami biasanya memilih untuk bermain di pantai yan tak jauh dari rumah. Membiarkan anak-anak seharian main, menyediakan cemilan dan makanan. Apalagi pantai-pantai di Sumatera relatif banyak pilihannya, dan masih asri suasana dan pemandangannya.

Relaksasi Dan Rejuvenasi

menimati indahna pantai untuk relaksasi anak-anak-sumber gambar-berita DIY pikiran rakyat
menimati indahna pantai untuk relaksasi anak-anak-sumber gambar-berita DIY pikiran rakyat

Dalam minggu-minggu belakangan ini para guru sibuk dengan urusan laporan E-Kinerja. Sehingga liburan rasanya tak jadi libur sungguhan, karena harus mengejar deadline rutinitas sekolah itu.

Meskipun sifatnya temporari karena, model laporan itu baru disosialisasikan, sehingga untuk sementara harus dirapel untuk enam bulan kedepan. Dan selanjutnya barulah akan dicicil setiap bulan. Katanya ini akan menjadi panduan kegiatan para guru di sekolah.

Ketika urusan sekolah itu selesai, liburan yang tersisa akan menjadi kesempatan yang tepat untuk memulihkan keseimbangan.
Relaksasi dan rejuvenasi punya peran penting untuk menjaga keseimbangan hidup kita. Coba rasakan, saat kita begitu sibuk dengan pekerjaan dan tuntutan sehari-hari, tubuh dan pikiran kita cenderung merasa kelelahan.

Karena relaksasi ternyata dapat membantu kita menurunkan tingkat stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi gejala kelelahan.

Sedangkan rejuvenasi membantu kita memperbarui kembali energi dan semangat, agar kembali fit saat usai liburan, dengan semangat baru.

Tapi apakah anak-anak juga merasakan relaksasi danrejuvenasi, karena toh bagi mereka asal bisa liburan dan bermain menurut kesukaannya, sudah mendapatkan keduanya-relaksasi danrejuvenasi.

Tetap sebenarnya tak semua anak bisa merasakan, sebagai orang tua kita yang justru harus memahami hal itu agar poin relaksasi dan rejuvenasi dapat dirasakan anak selama liburan semester sekolah mereka. 

Karena rutinitas sekolah meskipun bisa disebut, saat "bermain sambil belajar" tetap saja juga bisa membuat anak-anak merasa jenuh, karena terus belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Ciptakan Lingkungan Relaksasi

anak bebas bermain di kebun-sumber gambar-buka review
anak bebas bermain di kebun-sumber gambar-buka review

Jika kita tinggal tak jauh dari daerah pegunungan atau pesisir pantai, tak ada salahnya merencanakan kunjungan untuk healing.Berenang atau melakukan hiking sambil hunting foto menjadi bentuk refreshing yang bisa memanjakan hati dan pikiran.


Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, jalur menuju Puncak pada akhir pekan menjadi jalur wisata yang macet, karena sebagian orang merasa mengunjungi daerah pinggiran kota menjadi alternatif yang tepat, untuk membebaskan diri dari riuhnya Jakarta.


Alternatif lainnya, bisa saja sekedar mengunjungi area wisata yang dianggap bisa menjadi pilihan sesuai suasana hati. Atau cukup liburan di rumah, dengan merencanakan kegiatan yang menyenangkan untuk keluarga, terutama anak-anak.

Memilih Aktivitas Relaksasi

Menikmati saat rileks di rumah dengan tidur asyik-sumber gambar-pxfuel
Menikmati saat rileks di rumah dengan tidur asyik-sumber gambar-pxfuel
Ada banyak pilihan untuk mengisi kegiatan selama liburan, untuk merelaksasikan tubuh dan pikiran. Kegiatan yang populer misalnya yoga atau meditasi. Dengan fokus pada olah nafas, bisa membantu menghilangkan pikiran yang mengganggu, memberikan rasa tenang di ahti.


Atau bisa juga memilih jogging, berendam di air panas, atau membaca buku favorit ternyata juga bisa membantu meredakan stres dan menciptakan suasana yang tenang.

Manfaatkan Liburan untuk Rejuvenasi

menikmati suasana alami pemandian pegunungan-sumber gambar-antaranews.com
menikmati suasana alami pemandian pegunungan-sumber gambar-antaranews.com
Selain bikin relaks tubuh dan pikiran, liburan ternyata juga bisa menjadi pembangkit semangat dan menghidupkan kembali kreativitas. Misalnya, dengan mengikuti kelas seni, menulis jurnal, menulis di Kompasiana menghidupkan kembali hobi atau minat yang terlupa, agar mendapat semangat baru lagi dan meningkatkan kualitas hidup.

Saat tubuh mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat dan tidur yang berkualitas, proses perbaikan sel-sel tubuh dapat berlangsung dengan optimal. Selain itu, melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, dapat memberikan energi tambahan dan menyegarkan pikiran.

Manfaat relaksasi dan rejuvenasi selama liburan tidak hanya dirasakan secara langsung, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental. Setelah liburan, kita bisa merasa lebih bertenaga dan bersemangat dalam menghadapi tugas-tugas dan tantangan harian.


Pikiran yang lebih jernih dan keseimbangan emosional yang diperoleh dari liburan yang relaks dan rejuvenatif juga dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.

Melepas penat melalui relaksasi dan rejuvenasi selama liburan ternyata bisa menjadi investasi berharga dalam kesehatan fisik dan mental kita.

Momentum itu bisa mengembalikan energi yang terkuras, memperbaiki keseimbangan emosional, dan merenung tentang tujuan hidup kita. Melalui relaksasi dan rejuvenasi, liburan dapat membawa manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kualitas hidup kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun