Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Pukul Rata, Karena Setiap Anak Itu Istimewa Cara Belajarnya

19 Juni 2023   23:26 Diperbarui: 11 Juli 2023   10:12 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kasih sayang ibu dan putranya-sumber gambar faktual.id

Gaya Belajar Auditori; mengandalkan pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat informasi yang diberikan oleh guru.

Ciri-ciri pelajar auditori : Suka mengingat dari apa yang didengar, Mudah terdistraksi oleh keramaian, Senang membaca dengan keras dan mendengarkan, Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan, Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu, Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelas.

Gaya Belajar Kinestetik; gaya belajar yang lebih mudah menyerap informasi dengan bergerak, berbuat, dan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar siswa dapat mengingatnya.

Ciri-ciri pelajar kinestetik : Senang belajar dengan metode praktek, Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, seperti permainan dan aktivitas fisik, Menghafal dengan berjalan atau melihat, Sulit untuk berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak.

 Ternyata banyak hal yang tak kita sadari tentang anak-anak. Dalam banyak kasus ketika terjadi kekerasan disekolah karena disebabkan ulah murid, atau sikap guru yang tak sabar menghadapi ulah anak-anak menyebabkan banyak "insiden". Bahkan tak sedikit yang masuk ke ranah hukum.

Salah paham, komunikasi yang tidak intens, pemahaman guru tentang psikologi siswa, metode belajar, psikologis siswa dan banyak hal bisa menjadi pemicunya. 

Namun pembelajaran atau hikmah yang kita petik, pengalaman menjadi "guru" yang baik bagi kita untuk terus belajar. Bahwa setiap siswa memiliki masalah, memiliki karakter yang paling tidak harus dapat dipahami oleh para guru, agar dengan komunikasi yang baik semua masalah disekolah bisa diatasi. 

Setiap anak menyembunyikan sisi spesialnya, dan sebagai guru kita harus terus menjadi pembelajar untuk bisa memahaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun