Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersama IndiHome Melahirkan Masdiblo

17 Juli 2022   23:40 Diperbarui: 18 Juli 2022   00:15 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokpri (Buat Masdiblo bersama anak-anak)

Di sekolah ada dua paket 40 Mbps akses internet IndiHome, tapi cuma seperempatnya yang digunakan. Apa sebaiknya yang harus saya lakukan?. Apakah ini saat tepat Masdiblo "dilahirkan"?

Tentu saja saya tak bermaksud menyinggung siapapun, apalagi mengaitkan IndiHome dengan the real Mas Diblo, baik yang masih ada atau barangkali sudah lama pergi. Jadi maafkan saya sebelumnya. Tapi kelahiran ini penting dan segera harus dilakukan!.

Dalam kehidupan, kita sering berpikir dan berbicara tentang cara kita mengisi hari-hari kita. Begitu juga ketika bicara tentang pendidikan, kita membahas cara kita menggunakan nalar dan peluang kita untuk belajar. Ternyata, kedua hal tersebut berkaitan dan memiliki efek yang kuat terhadap satu sama lain, dengan cara yang mungkin belum kita ketahui sekarang.

Pikirkanlah hal-hal seperti: Bila kita menghabiskan hari-hari kita, hanya membiarkan semua berakhir, dan berlalu tanpa menyadari bahwa ada kebahagiaan yang sedang kita cari, setidaknya, kehidupan semestinya bisa menjadi sesuatu yang lebih baik.

Sebagian besar orang berpikir tentang pendidikan hanya dalam dua cara: mengikutinya dan menyelesaikannya. Dalam pandangan yang sempit dan dangkal itu, ilmu ibarat pasir yang sedang bergerak di dalam jam pasir: mengalir masuk dan keluar begitu saja. Ilmu tak memiliki nilai "material". Padahal ada tujuan lain, memaksimalkan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan dari penemuan, pencapaian.

Lama saya berpikir dan memikirkan gagasan tentang yang satu ini. Secara!, sebagai guru yang notabene mendidik dan berbagi pengetahuan, menularkan gagasan pendidikan yang sebenar-benarnya adalah sebuah prestasi dan pencapaian besar.

Hampir setiap hari saya berkutat di laboratorium komputer, sebagai kepala, merangkap guru mapel kewirausahaan dan ekonomi, karena basis pendidikan saya sebenarnya ekonomi akuntansi. Kadang-kadang muncul pemikiran gila mengawinkan gagasan ekonomi yang "materialistis" dengan komputer", siapa tahu bisa menghasilkan "sesuatu". 

Tapi pada akhirnya idenya justru memilih menularkan "kebiasaan menulis" kepada para siswa, setidaknya itu hal positif yang bisa saya lakukan untuk saat ini, berdasarkan passion saya yang tersembunyi.

Melahirkan Masdiblo Di Laboratorium

whatsapp-image-2022-02-15-at-15-06-32-62d42f726e7f0178aa6c72b2.jpeg
whatsapp-image-2022-02-15-at-15-06-32-62d42f726e7f0178aa6c72b2.jpeg
Sumber gambar: Dokpri (Buat Masdiblo bersama anak-anak)

Di waktu-waktu luang saya sering memikirkan deretan 80 personal komputer di dua laboratorium yang menjadi wilayah "kekuasaan" saya, tapi sedikit 'teronggok", dengan akses IndiHome internetnya Indonesia yang paling populer, dengan kapasitasnya yang besar. 

Memang tidak sepenuhnya tidak difungsikan, tapi hanya jarang digunakan oleh para guru pengasuh mata pelajaran (mapel). Kecuali yang sedang malas, atau ada keperluan di luar dan meninggalkan para siswanya mencari bahan keperluan belajar dengan bantuan mesin pencari (searching engine) seperti Google atau Yahoo, setelah di warning dengan PR.

Sekolah sejak awal menggunakan fasilitas akses internet Indonesia Digital Home (IndiHome) yang  paketnya berisi gabungan jenis produk dan layanan telecommunication, information, media dan edutainment menjadi satu. Induknya adalah PT. Telkom Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dengan produk berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (UseeTV Cable, IPTV).

indihome1-62d43a77bb44864abc6d1082.jpg
indihome1-62d43a77bb44864abc6d1082.jpg
Sumber gambar: IndiHome.co.id

Dengan dua paket IndiHome 40 Mbps di dua laboratorium yang ada, cuma sedikit peluang dan manfaat internet yang digunakan untuk kemajuan sekolah, begitu setidaknya menurut pemikiran saya. Jelas ini ada yang salah, apalagi ini di daerah kekuasaan saya.

Maka sebagai inisiatif awal, saya mengajak anak-anak di kelas akuntansi untuk menggunakan setengah dari waktu yang tersisa untuk bermain-main dengan gagasan yang sudah terekam dalam benak; menulis melalui blog.

Sejatinya yang disebut weblog atau blog adalah media online multifungsi. Blog adalah website media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus. Topik blog biasanya fokus pada satu bidang tertentu, lifestyle, finance, kesehatan, teknologi, kuliner, dan sebagainya. Blog juga bisa digunakan untuk bisnis.

Itulah mengapa, menurut niagahoster, ada 55% marketer memprioritaskan pembuatan blog pada strategi marketing mereka. Menurut survey, 77% pengguna internet ternyata membaca blog. Tak heran, di tahun 2020, terhitung ada 600 juta blog yang aktif di seluruh dunia.

Siapa Masdiblo sebenarnya?. Masdiblo, yang saya sebut sejak awal, adalah sebuah inisiatif kreatif, wadah bagi siswa eskul kelas menulis, yang menggabungkan antara kreatifitas menulis dengan men-desain weblog atau blog personal. Berbasis blogspot atau wordpress dan dapat diunduh, serta diaplikasikan secara gratis.

Mengapa harus melibatkan Masdiblo?. Alasan pertama; peminat kelas menulis kreatif masih sangat minim. Hampir sebagian besar eskul yang berbasis "otak" kurang peminat. Kedua; harus "diakali" dengan sesuatu yang diminati oleh para siswa-komputer lengkap dengan akses internetnya!. Ini sesuatu yang tak bisa ditawar.

Maka kemudian inisiatif Masdiblo itu dilahirkan. Di awal tahun 2018, saya memulai inisiatif itu. Mengumumkan di hari pertama masuk sekolah saat dibuka eskul kelas Karya Ilmiah remaja (KIR) sekolah. Meskipun menurut saya, nama itu justru bikin para siswa jadi alergi. Apalagi pilihan eskul, biasanya yang enak, dibawa santai setelah penat bersekolah sejak pagi hari, masa iya, menambah pusing dengan KIR.

Tapi tetap saja gagasan itu harus dimulai, maka saat perkenalan, saya memulai mukadimahnya dengan menyebut kelas literasi kreatif; nulis, memotret dan film. Hasilnya 45 orang murid pertama peminat literasi, (yang berhasil dibujuk) akhirnya  bisa melahirkan Masdiblo 1.0 Menulis Asyik Dengan Blog!. (generasi pertama) di laboratorium komputer sekolah!. 

bersama-siswa-62d431db6e7f0106a0066685.jpg
bersama-siswa-62d431db6e7f0106a0066685.jpg
Sumber gambar: Dokpri (Bersama sebagian Siswa Jurnalisku)

Peristiwa kelahiran yang patut dirayakan.

Masdiblo pertama, saya tularkan di setengah jam pembelajaran akuntansi, dengan menyisakan waktu sejenak untuk membuat blog. Karena begitu mudah dan simpelnya membuat sebuah blog. Setiap anak di perbolehkan memilih weblog berbasis blogspot atau wordpress, sesuai minat. Dengan kecepatan IndiHome 100 Mbps, tak ada kesulitan berarti bagi kami di sekolah untuk sekedar menjalankan 45 komputer secara bersamaan.

Saya tak membatasi jenis tulisan setiap siswa, semua dilakukan sesuai minat dan bakat. Saya juga berpikir di awal, agar para siswa menggunakan komputer sekolah lebih optimal, selain googling, juga menggunakan peluang untuk menulis. Fokusnya lebih pada desain, atau layout tampilan muka dari weblog, baru selanjutnya fokus pada apa yang hendak di tulis.

Ternyata minat menulis yang dilakukan melalui blog memiliki daya tarik sendiri, karena setiap siswa dapat melakukan editing terhadap layout tampilan halaman weblognya sehingga jika bosan mereka bisa merubahnya sesuka hati. Dan terpenting, mereka juga bisa mengakesnya di rumah melalui PC atau gadget.

lomba-ayfa-62d4312cbb44860fb10fb244.jpeg
lomba-ayfa-62d4312cbb44860fb10fb244.jpeg
Sumber gambar: Dokpri (Menyalurkan hobi menulis melalui lomba dan blog)

Inisiatif Sebuah Gerakan Massal

Di tingkat sekolah, Masdiblo juga dilombakan, bukan hanya dengan membuka sayembara menulis bulanan, dengan beberapa jenis karya tulis-fiksi dan non fiksi, tetapi juga pada lomba ekstrakurikuler. Juaranya diumumkan di sekolah saat upacara Hari Senin, di tempel di mading sekolah, dan pada saat perpisahan Kelas XII. 

Soal penghargaan, selain tambahan nilai pada pelajaran yang pararel, juga diberikan piagam dan penghargaan. Biasanya saya peroleh dari para alumni yang secara sukarela bersedia menjadi sponsor atau donatur. Tak mesti harus berwujud uang, bisa saja paket merchandise atau paket kuliner sesuai sponsor.

foto-untuk-lomba-62d4183abb448605ff65e592.jpeg
foto-untuk-lomba-62d4183abb448605ff65e592.jpeg
Sumber gambar: Dokpri (Penyerahan piagam juara menulis blog tingkat sekolah)

Tentu saja Masdiblo tak hanya saya tularkan sekedar sebagai sebuah kegiatan eskul sekolah belaka. Dalam pertemuan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), saya coba tawarkan gagasan ini, menjadi sebuah gerakan sekolah bersama. Bahkan beberapa siswa yang telah menjadi anggota kelas literasi dan menjadi wakil mentor saya, bisa dijadikan sebagai pendampingnya.

Saya punya impian, gagasan Masdiblo ini akan menjadi sebuah gerakan bersama, barangkali nanti akan sampai pada tingkat Satu Siswa Satu Blog (Sawasablog). Menurut saya ada dua hal penting yang menjadi tujuanya; pertama; kebiasaan membaca dan menulis sebagai budaya yang harus terus ditumbuhkan, dan kedua; pembelajaran Teknologi Informatika Komputer (TIK) yang sempat lama kita tinggalkan. Pendekatan melalui blog bisa menjadi perantara kesenjangan para siswa untuk lebih mengenal teknologi secara mendasar.

Meski ini hanya sebuah gagasan sederhana, tapi setidaknya inilah bentuk kontribusi nyata, dari impian besar kita mencerdaskan anak bangsa dan menjadikan mereka makin melek teknologi.

Ternyata, seperti disebutkan dalam sebuah Laporan Drivers of Student Performance; Asia Insight 2018 yang dikeluarkan McKinsey Global Institute, faktor yang dianggap penting berpengaruh pada performa belajar peserta didik meliputi beberapa aspek;

Pertama; pola pikir (mindset), ini adalah faktor utama yang efeknya lebih besar dari apa yang selama ini kita duga disebabkan karena faktor ekonomi dan sosial-kemiskinan atau ketidakmampuan secara ekonomi.

Toh banyak orang sukses meskipun berlatar belakang miskin. Sebabnya karena tidak lain ia memiliki mindset, pola berpikir yang tidak terkurung oleh kondisi sosial dan ekonominya. Pikirannya jauh lebih maju dari kesulitan yang dihadapinya.

Kedua; Dua metode pembelajaran; yaitu pengarahan oleh guru dan diskusi oleh murid. Proses diskusi berlawanan dengan cara-cara pembelajaran konvensional seperti "berceramah". Dalam proses diskusi ada interaksi dua arah.

Ketiga; Penggunaan Teknologi. Karena teknologi dimanfaatkan untuk memudahkan kerja-kerja manusia.

Keempat; Pendidikan Dini. Pendidikan yang dilakukan sejak awal menjadi landasan kita mendapatkan ilmu secara bertahap. Dari proses "belajar sambil bermain", anak-anak kemudian mengenal abjad, angka dan cara bersosialiasasi dengan temannya.

Jadi benarlah jika teknologi juga berperan penting membangun performa belajar, jadi kenapa tidak kita jadikan Masdiblo sebagai jembatan meniti ke arah sana?.

referensi; 1. 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun