"Ibu-ibu hari ini kita belajar  Microsoft Office ya," kata  saya dalam satu sesi pembelajaran internal dari guru ke guru.Â
Beberapa guru "senior" langsung panik. "Waduh bu Rini!, jangan yang susah-susah pelajarannya, yang penting bisa ngetik laporan, syukur-syukur bisa buat laporan hitung-hitungan." celetuk seorang peserta ibu guru senior, yang sebentar lagi mau pensiun.Â
Seorang ibu guru muda malah mikir transformasi digital, seperti membayangkan film "Transformer". Mungkin kebanyakan mendampingi anaknya  menonton film, atau malah maniak film genre techno-an. Â
Bicara transformasi digital rasanya rumit sekali, bagi sebagian guru, apalagi yang mendekati masa pensiun. tak mau yang serba rumit dan ribet.
Secara definisi, arti kata 'transformasi' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya). Nah kalau "transformasi pendidikan" itu kurang lebih dimaknai sebagai; sebuah siklus, proses yang terus berjalan  dengan teknologi sebagai media percepataannya, serta memastikan bahwa perubahan yang dibuat relevan dan efektif dalam meningkatkan mutu hasil capaian siswa.Â
Lantas apa itu "Transformasi digital"?. Sebenarnya transformasi jenis itu adalah bagian dari proses teknologi yang lebih besar. Transformasi digital, merupakan perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Transformasi digital berada dalam tahapan ketiga dari alur teknologi yaitu;Â Kompetensi digital, Penggunaan digital dan Transformasi digital.
Begitu mendapat penjelasan itu, para ibu guru malah tambah bingung, menatap saya dengan pandangan kosong, persis layar komputer yang cuma memuat tampilan gambar dari google.
Jadi saya bilang kemudian, kalau kegiatan kita sederhananya, menggunakan komputer untuk memudahkan kerja seorang guru, that its!. dan mereka kemudian mengangguk-angguk, entah paham atau bingung.
Maka dimulailah kelas komputerisasi itu dimulai dengan pelajaran "mengetik dengan Words". Menarik juga, karena dengan segera kelas berubah menjadi "lebih riang" dari sebelumnya.
Tantangan Ber-Digitalisasi