Mohon tunggu...
Rini Wedhayanti
Rini Wedhayanti Mohon Tunggu... Pustakawan - pustakawan Muda pada Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara

saya suka berkomentar melalui tulisan terhadap apa saja

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Harmoni di Dunia Maya: Mengakhiri Konflik dengan Kedamaian dan Kecerdasan

27 September 2023   14:16 Diperbarui: 27 September 2023   14:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jalur Tengah dan Kecerdasan Media Sosial: Menuju Perdamaian dalam Konflik Netizen

Ketika konflik meletup di dunia maya, netizen seringkali menjadi pihak yang paling terlibat. Dalam beberapa kasus, komentar-komentar yang panas dan provokatif hanya memperkeruh suasana, sehingga semakin memperbesar jurang di antara pihak yang berseteru. Namun, di tengah konflik yang sengit, masih ada ruang untuk menciptakan perdamaian dan menjalani pendekatan yang lebih bijaksana.

Sebuah konflik baru-baru ini yang terjadi antara dua food vlogger, Codeblu dan Omay, serta melibatkan netizen, adalah contoh nyata dari betapa konflik online dapat berkembang pesat dan mengakibatkan kerugian yang tidak perlu. Codeblu adalah seorang food vlogger yang mencoba memberikan ulasan makanan yang jujur, sedangkan Omay adalah seorang vlogger yang merasa tersinggung dengan ulasan Codeblu. Sayangnya, konflik ini merambat hingga ke arena hukum dan menjadi perdebatan panjang di media sosial.

Peran Netizen dalam Konflik

Netizen adalah elemen penting dalam ekosistem media sosial. Mereka memiliki kebebasan untuk berpendapat dan berbagi pandangan mereka, yang seringkali merupakan aspek positif dari media sosial. Namun, dalam situasi konflik, peran netizen bisa menjadi faktor penentu apakah konflik tersebut akan mereda atau membesar.

Terkadang, netizen yang emosional dan terlibat secara pribadi dalam konflik online hanya memperkeruh suasana. Komentar-komentar yang bernada provokatif, pelecehan, atau doxing (mengungkapkan informasi pribadi) tidak hanya merugikan orang yang menjadi sasaran, tetapi juga menjadikan konflik semakin rumit.

Namun, netizen juga memiliki potensi besar untuk menciptakan perdamaian dan mengedepankan dialog yang konstruktif. Mereka dapat membantu meredakan ketegangan dengan mengajukan pertanyaan yang bijaksana, menyebarkan pesan perdamaian, atau menyuarakan pandangan yang bersifat mediasi.

Perlunya Jalur Tengah dalam Konflik

Ketika konflik online terjadi, sangat penting untuk mencari jalur tengah. Jalur tengah adalah pendekatan yang menghindari ekstremisme dan mencoba menemukan titik temu antara pihak-pihak yang berseteru. Ini bisa melibatkan berbicara dengan santun, mendengarkan pandangan dari semua pihak, dan mencari solusi yang adil.

Dalam konflik antara Codeblu dan Omay, menemukan jalur tengah mungkin merupakan kunci untuk mengakhiri perdebatan yang berkepanjangan. Netizen juga dapat memainkan peran penting dalam membantu menemukan titik temu dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perdamaian.

Kecerdasan Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun