Di sebuah kota kecil yang damai, tinggalah Khalid bersama keluarganya. Khalid adalah seorang anak berusia lima tahun yang ceria. Setiap pagi, ayahnya, Abdullah, harus berangkat kerja sangat pagi sementara ibunya, Rini, pergi setelahnya. Khalid senang pergi ke sekolah, tetapi beberapa waktu belakangan ini, ada sesuatu yang mengganggunya.
Suatu pagi yang cerah, Khalid terbangun dengan senyum di wajahnya. Dia tahu hari itu adalah hari pertama sekolah setelah liburan panjang. Khalid sangat antusias dan segera bersiap-siap. Ayahnya, Abdullah, baru saja pulang dari pekerjaannya yang berat sebagai bagian dari tim keselamatan di sebuah perusahaan. Khalid melihat ayahnya yang lelah dan ingin bermain dengannya, tetapi ayahnya harus beristirahat sebentar sebelum pergi kerja lagi.
Rini, ibu Khalid, sudah bersiap untuk pergi ke kantor setelah menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Dia melihat Khalid yang sedih dan bertanya, "Apa yang salah, Nak? Kenapa kamu kelihatan sedih?"
Khalid menjawab dengan suara pelan, "Umi, aku merindukan waktu bersama ayah. Dia selalu pergi kerja sebelum aku bangun, dan ketika dia pulang, dia lelah sekali."
Rini merasa prihatin mendengar perasaan Khalid. Dia tahu bahwa Khalid sangat dekat dengan ayahnya. Rini mencoba menjelaskan, "Nak, kamu tahu, ayahmu harus pergi kerja pagi-pagi untuk memastikan kita memiliki cukup uang untuk makan dan sekolah. Dia sangat mencintaimu, itulah mengapa dia bekerja keras. Dan kamu tahu siapa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya bekerja untuk memberi nafkah bagi keluarga?"
Khalid yang penasaran bertanya, "Siapa, umi?"
Rini tersenyum, "Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang hebat dalam hal bekerja dan memberi nafkah kepada keluarga. Beliau juga mengajarkan kita tentang kasih sayang, kesabaran, dan pengertian. Ayahmu sedang mengikuti jejak beliau dengan bekerja keras untuk keluarga kita."
Khalid mulai mengerti. Dia tahu bahwa ayahnya melakukan semua ini karena kasih sayang dan cinta untuk keluarganya. Khalid merasa lebih baik dan bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Ketika Khalid tiba di sekolah, dia bertemu dengan temannya, Arkan. Namun, hari itu, Arkan tidak sepertinya. Dia memutuskan untuk memukuli Khalid tanpa alasan yang jelas. Khalid terluka dan bingung mengapa temannya melakukan hal tersebut.
Khalid pulang ke rumah dan menceritakan insiden itu kepada ibunya, Rini. Rini merasa prihatin dan duduk bersama Khalid. Dia menceritakan sebuah kisah tentang Nabi Muhammad SAW dan seorang nenek Yahudi yang selalu menyakiti beliau.
Rini menjelaskan, "Khalid, ingatlah bahwa Nabi Muhammad SAW selalu bersifat rendah hati dan pemaaf. Meskipun Beliau mendapat banyak cacian dan hinaan dari orang-orang yang membencinya, Beliau tetap berbuat baik terhadap mereka. Salah satu yang sangat membencinya adalah seorang nenek tua Yahudi. Setiap kali Nabi ke Masjid selalu melewati rumah si Nenek."