Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laras Ingin Mengambil Bintang

10 Juli 2022   21:52 Diperbarui: 11 Juli 2022   15:57 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: MaxPixel

Bintang kecil di langit yang tinggi. Amat banyak menghias angkasa. Itulah sepenggal lagu karya  R. Geraldus Daljono Hadisudibyo. 

Lagu yang sering dinyanyikan oleh Laras

Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan cahaya. Matahari adalah bintang yang sangat besar. 

Sinarnya menyebar ke seluruh alam raya. Bumi bundar menggelinding  mengelilingi matahari, sehingga ada bagian terang dan ada yang gelap.  

Bila terang tiba, bintang lain yang kecil tidaklah tampak. Bila gelap tiba bintang kecil yang lain akan menampakkan cahayanya.

Engki, kakeknya Laras, sedang memanen buah belimbing yang sedang lebat di halaman belakang.

"Nini," panggil Laras kepada neneknya.

"Ada apa Laras," tanya nini.

"Engki kok naik-naik tangga mau apa?" tanya Laras.

"Oh, engki mau memanen star fruit," jawab nini sambil melongok ke halaman belakang.

"Buah bintang?" Tanya Laras.

Nini salah ucap. Setiap hari Nini menemani Laras sekolah online yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Jadilah nini mengucapkan buah belimbing dengan star fruit.

"Apakah nanti malam engki bisa ambilkan bintang di langit yang tinggi?" tanya Laras kepada nini.

"Wah ... setulus matahari bersinar cinta engki kepada Laras, tidak akan bisa mengambilkan bintang," jawab nini.

Hampir setiap malam hari, Laras memandang ke langit yang gulita dari jendela ruang makan. Bintang bertebaran kelap kelip hampir di seluruh hamparan langit. Sungguh indah tak terperi. 

"Nini tenang saja, Laras mau naik lebih tinggi," kata Laras mengigau. 

Nini hanya mengelus rambut Laras dengan penuh rasa sayang. 

"Nini, Laras sudah dapat seember," katanya lagi.

"Apa yang sudah dapat seember?" tanya nini.

Laras tidak menjawab. 

Azan mahgrib berkumandang dari mesjid komplek. 

Nini membangunkan Laras dari tidur siangnya. Sudah menjadi aturan Engki sejak masa kecil anak-anaknya , mahgrib harus bangun.

"Nini aku barusan naik tangga yang dinaiki engki tadi."

"Mana ember Laras yang penuh bintang tadi Nini?" tanya Laras sambil turun dari tempat tidur dengan mencari-cari ember di kamar nini.

"Oh oh ...Laras mimpi," kata nini sambil menyisir rambut Laras, cucu yang sangat disayangi.

Bumi Matkita,

Bandung, 10/07/2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun