Pengantin tebu yang dirias sebagai pengantin perempuan yang cantik, dan pengantin pria yang gagah--tinggi--besar mempunyai makna bagi para petani tebu.
Tebu yang ditanam harus manis, tanpa cacat, warnanya cerah seperti pengantin perempuan.
Tebu yang ditanam, batangnya tinggi, besar, tumbuh tegak dan subur seperti pengantin laki-laki.
Sepasang pengantin tebu  yang diarak dilengkapi dengan sesajen yang lengkap dan indah, diiringi gamelan tradisional.  Upacara pengantin tebu  mengundang masyarakat sekitar dan wisatawan untuk menyaksikan .Â
Pada saat memasuki mesin giling, diusahakan dengan rapi. Konon katanya bila berantakan, pertanda PG mengalami masa giling tidak bagus. Apakah yang dimaksudkan dengan masa giling yang bagus?
Memperoleh hasil yang maksimal pada masa giling, dari tebu menjadi gula .
Karyawan selalu hati-hati dan selamat dalam menjalankan mesin-mesin penggiling tebu menjadi gula.
Hasil panen tebu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Setelah melaksanakan upacara pengantin tebu. Biasanya ada keramaian selama 2 hari -- 2 malam. Ada hiburan, penjualan aneka makanan--kerajinan--mainan anak dan lain-lain. Masyarakat menjadi senang, dan yang berjualan mendapat cuan banyak.Â
Ini adalah salah satu  penyelenggaraan sesajen yang diselenggarakan di tempat umum yang tidak mengundang suasana kontra,Â
Â
Sesajen yang Viral di Gunung Semeru.
Gunung Semeru adalah sebuah gunung berapi yang terletak di kabupaten Lumajang, provinsi Jatim. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, terletak di kawasan  Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Â
Awal erupsi besar gunung Semeru terjadi pada tanggal 04/12/2021. Selama masa pencarian hingga 16/12/2021 ada 48 jenazah yang bisa dievakuasi.Â
Beberapa potongan tubuh yang diduga milik korban erupsi Gunung Semeru. Ada juga masyarakat sekitar yang luka ringan, luka berat dan meninggal di rumah sakit (RS).
Pada 19/12/21 Gunung Semeru mengeluarkan lagi Awan Panas Guguran (APG). Ahli vulkanologi mbah Rono mengatakan APG ini sangat berbahaya, meminta masyarakat yang berkegiatan di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru untuk berhati-hati.
Suasana yang masih mencekam ini membuat masyarakat sekitar Gunung Semeru melakukan sesajen  pada 40 hari sejak adanya erupsi. Dengan harapan agar tidak terjadi lagi musibah yang dianggap sebagai akibat kemarahan gunung Semeru.