Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PTM untuk PAUD dan TK, Apakah Benar-Benar Perlu?

14 Januari 2022   20:12 Diperbarui: 17 Januari 2022   06:25 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Rini DST, dengan menggunakan Canva

Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) tempat belajar  cucuku, Laras, tanggal 12/01/2021 sudah memulai PTM.

TK Kinderfield Bandung, berada dalam wilayah PPKM level 2. Sehingga merujuk pada SKB 4 menteri tertanggal 21 Desember 2021, boleh melakukan PTM. 

Di  Kinderfield yang merupakan tempat Laras menjalani pendidikan TK, melaksanakan pembelajaran hybrid. Maksudnya kombinasi antara pembelajaran tetap daring dan ada yang PTM.

TK Kinderfield yang menggunakan pengantar Bahasa Inggris dan kurikulum Montesori, di Bandung baru ada

  • Preschool yaitu tingkat PAUD yang disebut dengan Kiddy A dan Kiddy B.

  • Kindergarten yaitu tingkat TK yang disebut KG A dan KG B.

Laras sudah menjalani KG A, term 1 dan term 2, secara daring. Kini memasuki KG A term 3, yang diselenggarakan secara hybrid.

Pada awal pendaftaran ulang, setiap orang tua boleh menentukan akan tetap daring saja. Atau mau ikut yang hybrid.

Ibunya Laras menentukan pilihan. Laras tetap daring. Karena Laras yang berusia 4 tahun belum menerima vaksin covid-19.

KG A term 3 terdiri dari 12 siswa-siswi. Dari 12 siswa-siswi, hanya Laras yang memilih tetap daring. 

Dari 12 anak tersebut ada 2 anak yang tadinya sudah mengikuti tingkat PAUD secara tatap muka sebelum pendemi covid-19. Lalu berhenti dulu tidak mengikuti KG A term 1 dan term 2 secara daring. Tetapi sekarang ikut lagi KG A term 3 secara hybrid. Katanya... mereka ikut lagi, karena ada PTM.

Bagaimana pelaksanaan PTM di Sekolah TK Laras?

Khusus untuk KG A, PTM diselenggarakan seminggu sekali. Kapasitas kelas 50%. 

Jadi PTM diselenggarakan tiap hari Rabu, terbagi menjadi 2x. Karena jumlah siswa yang ikut program hybrid 11 anak, maka kapasitas kelas pagi 5 anak dan kelas siang  6 anak. 

Kemarin saat hari pertama PTM, seorang teman  Laras ada yang sakit. Pada peraturannya yang sakit tikak boleh masuk kelas. Jadi PTM terselenggara dengan kapasitas masing-masing kelas 5 anak. 

Laras yang tetap daring, ikut bersama kelas pagi yang jam 08.00-09.00. 

Siswa-siswi yang PTM dan guru harus menjalankan prokes ketat. Menggunakan masker dan faceshield, dan membawa masker cadangan. Pihak sekolah menyediakan hand-sanitizer dan fasilitas cuci tangan dengan sabun, tetapi bagi anak-anak yang mempunyai alergi disarankan untuk membawa sendiri. 

Kelas KG A yang setiap harinya dibimbing oleh 2 guru, seorang guru menghadap laptop untuk menyampaikan materi kepada Laras yang daring dan teman-teman lain  yang PTM. 

Sedangkan guru yang seorang lagi, berkeliling kelas memberikan bimbingan kepada siswa-siswi PTM yang harus diberi bimbingan. 

Para "mom" yang mengantar tidak boleh masuk ke kelas. Tentunya hal ini untuk mengurangi kerumunan dalam kelas.

Sambil menunggu anak-anaknya, mereka nongkrong kongkow di cafe yang dekat sekolahan.

Kesimpulannya lebih baik manakah, tetap daring atau PTM?

Mengingat banyaknya kasus positif Jabar yang masih ada kenaikan, selalu berhati-hatilah semua yang mengikuti PTM. Omicron masih menghadang di sudut-sudut ruang umum tempat berkerumun. 

Pernah dikatakan oleh Mendikbud Dikti mas Nadiem Makarim. Belajar di PAUD dan TK itu sangat penting, karena merupakan  "golden age" bagi anak-anak. Pendidikan pada  golden age akan menjadi fondasi bagi keberhasilan seseorang.

Bagi nini dan Laras, belajar daring masih asyik juga. Seorang nini Insyaa Allah juga perhatian terhadap golden age bagi cucunya

Mudah-mudahan anak-anak Indonesia, semuanya mendapat kesempatan belajar dengan baik. Nantinya menjadi pahlawan pada bidang-bidang yang memang menjadi kegemarannya. Cinta terhadap Indonesia, bukan hanya mementingkan kelompoknya saja. 

Bumi Matkita

Bandung, 14/01/2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun