Nini melihat Laras memang senang berkreasi. Nini hanya ingin mengarahkan, agar Laras berkreasi secara benar. Jangan terlalu bebas tanpa pegangan. Tetapi juga jangan terlalu dilarang.
"Nini, ayo kita bikin anak-anak burung bangau," nah itulah salah satu cara Lasy mengajak mengembangkan imajinasi.
Laras dan nini memuat anak-anak burung bangau dari komponen yang tersisa.
"Kakinya ga sama, ga apa-apa ya nini,"
"Tentu saja tidak apa-apa," kata nini sambil memandang kagum terhadap Laras.Â
Bagaimana Lasy menumbuhkan daya inovasi?
Walaupun nini mengajarkan Laras untuk belajar mencontoh buku, tetapi nini juga sering membiarkan Laras menikmati bermain Lasy sendiri.
Kalau ada yang tidak tepat, cukup memberi tahu. Tidak berarti Laras harus selalu mengikuti dengan rasa terpaksa.
Kalau ada yang miring-miring sedikit, tidak terlalu dipermasalahkan.
Kalau membuatnya berdua dan komponen-komponennya tidak mencukupi, tak apalah untuk melakukan perubahan.
Memberikan izin dan menyatakan kagum atas hasil kreasi Laras sendiri
Konon Peter Laws merancang Lasy sebagai permainan anak-anak untuk mengembangkan kecerdasan. Dulu nini sering melihat berbagai lomba Lasy diselenggarakan di mal di Jakarta. Tetapi entahlah, sekarang masih ada atau tidak.
Walaupun tidak pernah tertarik memperhatikan lomba Lasy, tapi nini percaya Lasy adalah permainan yang dirancang untuk mengembangkan kecerdasan
Apakah kecerdasan itu? Howard Gardner, seorang tokoh pendidikan dan psikologi dari Amerika memberikan 3 definisi kecerdasan.
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.
Kemampuan menciptakan masalah baru untuk diselesaikan.
Kemampuan untuk menghasilkan produk, atau melakukan pelayanan yang dihasilkan dari kebudayaannya.
Kegiatan bermain Lasy dapat menambah kecerdasan pada anak-anak dan mengurangi stres pada orangtua yang mendampingi.Â