Perjalanan panjang terakhir yang aku lakukan bersama suami adalah dari Bandung menuju Solo, dan balik lagi dari Solo ke Bandung. Tentunya dengan bermalam di sebuah hotel di kota Solo.Â
Sebenarnya perjalanan kami bukan sekedar jalan-jalan, Â tetapi untuk menghadiri adik yang menyelenggarakan acara mantu.
Dan ... sebenarnya adik yang tinggal di Malang, mendapat besan yang tinggal di Solo.Â
Mumpung Solo jaraknnya lebih dekat dari Bandung, dibandingkan Malang, kami berdua ingin menikmati tol Trans Jawa. Dengan kendaraan pribadi, dan suami yang menjadi sopir .
Sungguh merupakan perjalanan yang sangat menarik, karena ini adalah perjalanan terpanjang terakhir sebelun ada pandemi covid-19. Juga merupakan perjalanan pertama berdua dengan, setelah anak-anak menikah semua.Â
Masing-masing orang mempersiapkan perjalanan baru dan panjang cara berbeda-beda.Â
Persiapan Mobil.
Suami selalu mempersiapkan mobil dengan baik. Misalnya memeriksa bensin--air radiator--air wiper--aki--ban, dan lain-lain yang standard.Â
Ada ciri khas suami "tidak mengijinkan orang lain menjadi sopir mobilnya  dan tidak pernah menjadi sopir mobil orang lain".Â
Kalau kebetulan suami tidak ingin menyetir mobil sendiri, kami menggunakan jasa rental mobil. Atau naik angkutan umum.Â
Tapi kali ini ke Solo, kami ingin menikmati Trans Jawa. Hanya berdua dan suami bersedia menjadi sopir
Persiapan Rute.
Biasanya aku yang cari-cari di Google terlebih dahulu, mana rute yang akan dilalui.
Kata Google, harus melalui tol Bandung-Padalarang-Cikampek. Lalu ke tol Cikopo-Palimanan --Kanci--Pejangan--Pemalang--Batang--Semarang--Solo.
Tapi suami mengajak lewat Subang, wah aku tidak tahu. Setelah tanya-tanya ke saudara, katanya suami tahu.Â
Ternyata-ternyata setelah dijalani sering salah. Keluar tol entah di mana itu. Masuk tol lagi lalu tanya-tanya ke sopir truk yang kebetulan berhenti. Katanya masuk ke pintu tol paling kiri.Â
Karena buru-buru, kami jalan terus. Kami masuk ke pintu tol yang menurut kami sudah paling kiri. Ternyata-ternyata kurang ke kiri lagi pintu tol Kalihurip.
Keraguan membuat kami berhenti di rest area terdekat. Lo kok sebuah rest area di tol Cikampek, tempat kami beli tahu Sumedang kalau pergi ke Jakarta.Â
Terpaksa putar balik, ah tahu begini dari tadi tidak usah lewat Subang.
Menikmati Perjalanan
Berkendaraan di Jalan tol harus dengan hati dingin. Salah rute, balik saja sesuai aturan. Tidak perlu saling menyalahkan.
Kalau putar balik kami langsung hafal. Soalnya dulu kami tinggal di Jakarta bertahun-tahun. Di tol Cikampek ini dulu kami belok ke kiri ke Bandung, sekarang ambil lurus ke Cikopo.
Selalu Waspada.
Karena ini merupakan perjalanan pertama ke Solo, melalui trans Jawa. Kami selalu waspada, terutama dalam keselamatan berkendara. Juga terhadap pintu demi pintu yang kami lewati, jangan sampai kesasar.
Sekalipun aku hanya penumpang, sepanjang perjalanan aku juga ikut waspada. Aku juga tidak sembarangan main ponsel. Apalagi sambil menayangkan gambar-gambar dan cerita-cerita ke media sosial.
Kami berdua mengagumi keindahan trans Jawa. Sungguh mempesona secara keindahan teknologi. Inilah karya anak-anak bangsa yang penuh manfaat untuk banyak orang.Â
Bandung, 13/12/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H