Menata Bilangan Secara Konstan, Berurutan dan Memanfaatkan Joker, Apakah Filosofi dalam Permainan "Rummikub"?

Koleksi Peibadi.

Koleksi Pribadi. 

Berita tentang keadaan sepupuku Ronald yang membuat aku ingat permainan Rummikub. Sebuah permainan penuh kenangan, yang aku kenal saat aku menemani suami dalam pengobatan di Belanda. Dan membuat suami sampai saat ini, Alhamdulillah sehat.

• Menata bilangan secara konstan, mengingatkan untuk tidak takut apabila dalam suasana yang terasa tanpa perubahan cepat. Misalnya dalam masa penyembuhan dari suatu penyakit. Atau seperti sekarang, dengan mewabahnya virus covid-19 yang membuat sulitnya melakukan berbagai kegiatan. Kepingan permainan Rummikub menunjukkan kepada kita denga bisa menata bilangan yang sama konstan dengan warna yang berbeda-beda, dan tetap terasa indah. Kepingan-kepingan 1, 1, 1, 1 atau 13, 13, 13, 13 dengan warna berbeda, semua masih terasa indah. Janganlah terjebak dalam suasana asosial, apalagi istri sendiri sampai mengatakan suaminya asosial.

• Menata bilangan berurutan, mengingatkan untuk selalu menata hidup dengan urutan disesuaikan dengan prioritas masing-masing. Baik urutan naik atau turun, janganlah ingin segera melonjak tinggi. Atau dengan mengerikan jatuh tersungkur, sampai ada tuduhan asosial dari istri/suami sendiri.

• Manfaatkan joker, untuk mengambil kesempatan yang bisa dijadikan sebagai pengganti apa yang kita perlukan tetapi tidak punya. Misalnya sesudah sembuh dari sakit, kondisi tidak bisa prima seperti sebelum sakit. Jangan pernah takut pensiun, menikmati hidup dengan berkebun sekitar rumah. Bergembira bersama istri/suami--anak--cucu, merupakan lingkungan terkecil yang memberikan kebahagiaan. Atau menulis di Kompasiana, dan berusaha selalu menghidari sikap asosial.

Nah ... permainan Rummikub mengajarkan kita berani dan terbiasa menghadapi hidup konstan, berurutan dan jeli dalam menggunakan "joker" sebagai pengganti yang bermanfaat.

Mari menikmati permainan Rummikub bersama orang-orang yang tercinta.  Semoga bermanfaat.

Referensi : 1, 2.

Bumi Matkita,

Bandung, 28/08/2021.