Bila ada 2 biji hitam membentuk 2 deretan, dan ada 1 batu hitam lagi yang terletak dengan selang 1 titik persimpangan garis. Maka harus segera dihalangi dengan meletakkan 1 biji putih.Â
Karena bila terjadi ada 4 deretan biji hitam yang kedua sisinya bebas, pemain akan memiliki kesempatan membuat 5 deretan biji hitam.
Bila ada 4 deretan biji putih dengan salah satu sisinya sudah ada biji hitam, pastilah akan gagal menjadi 5 deretan biji putih.
Lalu bagaimana cara meletakkan biji, agar memiliki kesempatan membuat 5 deretan batu dengan warna yang sama?
Sepert Tic Tac Toe, setiap pemain berusaha membuat deretan yang sama. Bedanya dalam Tic Tac Toe hanya 3 deretan, sedangkan dalam Gokomu harus membangun 5 deretan.
Tentulah memerlukan usaha lebih tekun. Tak cukup menunggu kecerobohan lawan, tetapi diri sendiri harus giat dan cerdas dalam mencari-cari jalan.Â
Harus lebih teliti dalam membentuk jalan yang bercabang, yang dalam permainan gomoku dikenal dengan bentuk garpu.Â
Agar bila ujung yang satu dihalangi, ujung yang lain masih merupakan kesempatan untuk membuat 5 deretan warna yang sama.
Apakah permainan Gomoku hanya ada di negara Jepang?
Tentu saja tidak! Ada berbagai permainan Gomoku di berbagai negara, dengan nama yang berbeda-beda dan ukuran papan permainan yang berbeda-beda. Ada yang (9×9), (13×13), (19×19), bahkan ada yang dengan luas sebarang.Â
Gomoku dikenal di negara Tiongkok, dangan nama Wuziqi.
Juga terkenal di negara Korea dengan nama Omok. Pernah ditampilkan dalam sebuah drama Korea pada tahun 2018, Omok Girl.
Pada abad ke 19, Gomoku diperkenalkan di Inggris dengan nama Go Bang.
Di Indonesia ada permainan ping-pingan (Bahasa Jawa: kali-kalian) yang dimainkan di atas secarik kertas kotak-kotak yang luasnya sebarang. Pemain bergantian berusaha membentuk 5 deretan "xxxxx" atau "00000". Dan seperti Tic Tac Toe masing-masing pemain meletakkan "x" atau "0" dalam petak, bukan pada garis persimpangan.