Lain dengan kakak ipar, yang mengajak singgah ke rumahnya open house pada hari pertama Idul Fitri 2021 .Â
Suatu bentuk silaturahmi yang aku takut, untuk ikut hadir pada masa pandemi covid-19. Â Aku minta maaf kepada kakak atas tidak bisa hadir, yang aku sampaikan melalui chatting di grup WA keluarga.
Alhamdulillah kakak bisa mengerti. Pandemi memang cukup memecah belah, antara kelompok manusia yang memiliki rasa khawatir berkerumun dan yang berani berkerumun. Tapi tak apalah, asalkan silaturahmi keluarga akan tetap terjalin.
Rindu.
Cucuku Zaina sakit pada hari  terakhir Ramadan, aku dan keluarga di Bandung mendoakan agar cepat sembuh sehat kembali seperti sedia kala. Kalau bukan masa pandemi covid-19, ingin rasanya aku yang sangat rindu menengok cucu.Â
Zaina tinggal di Jepang, karena ibunya sedang menyelesaikan S3 di Jepang yang Insyaa Allah akan selesai pada awal tahun 2022. Semoga saja anakku bisa menyelesaikan dengan baik, dan bisa pulang ke Indonesia dengan pandemi covid-19 sudah terkendali dengan baik.
Walau sedih tidak bisa melakukan silaturahmi dengan bertemu, kami melakukan video call dengan menggunakan aplikasi WA. Melihat Zaina melalui layar gawai cukup membuat bahagia.
Kemajuan teknologi sangat membantu dalam malakukan silaturahmi pada masa pandemi covid-19. Semua ini sudah merupakan anugerah yang harus disyukuri, untuk tidak memaksakan diri melakukan silaturahmi yang menyebabkan lebih tersebarnya pandemi covid-19.Â