Membuka hati, apakah semudah membuka telapak tangan?
Memindahkan cahaya hati, apakah bisa menggunakan dua telapak tangan terbuka?
Sungguh penuh rasa syukur memiliki hati bersih tanpa luka setitik noda.
Tetapi adakah?
Sulit untuk diterka, apalagi ditetapkan dengan kebenaran.
Sehingga begitu sulit menimbang takaran maaf yang murni.
Mengukur logam mulia murni masih ada kadarnya, 24 karat.
Logam mulia palsu ada alat ukurnya, sejati pun penipuan masih terjadi dimana-mana.
Dari dari kalangan mana-mana pun.
Maaf murni tak pernah ada alat ukur dengan tera sempurna.
Kata tersusun rapi, dari mulut bergincu nuansa indah dan senyum  ceria.
Kandungannya bisa madu, tetapi bisa juga racun.
Yang tersurat pun, ada kalanya tidak memiliki kemurnian.
Berbunga-bunga indah, warna yang harum dan ukiran mengalir merdu.
Tetapi alat ukur tak ada, hukum pengukur terkadang sulit dimengerti.
Bila ada manusia penentu dibaliknya pun sulit dipegang secara tersurat, apa lagi tersirat.
Sebagai tuangan dari hati penuh afiat, ataukah sakit bak ditikam sembllu berkarat.
Memendam dendam yang membutuhkan murninya maaf sejati.Â
Bolehlah ada bercak tetesan madu, asalkan jangan legam oleh tumpahan racun.
Hantaran panganan yang gurih dengan aroma memikat, legit berbalut olesan madu.
Perlu memiliki ukuran yang tampak, setidaknya dari siapa yang mengirimkan.
Karena lebih mudah ditabur racun, dari jiwa yang menyala panas dalam dendam
Alih-alih permintaan atau pemberian, memaafkan atau dimaafkan.
Malahan membawa korban kematian jiwa, baik tepat atau salah sasaran
*****
Pada Idul Fitri 2021, gunakan kesempatan untuk meraih kemenangan.
Memaafkan secara murni, dengan ukuran apakah? Tidak akan pernah menggerutui lagi setelah melempar jalinan maaf yang murni.
Dimaafkan secara murni, juga dengan ukuran apakah? Tidak akan pernah mengulang lagi kesalahan yang telah menerima jalinan maaf yang murni.
Mudah-mudahan bermanfaat, walaupun tanpa tera sempurna.
Selamat Idul Fitri 2021, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Bumi Matkita,
Bandung, 13/05/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H