Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepucuk Surat untuk Dik Suko di Malang

9 Mei 2021   21:33 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:34 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ... Ko,

Waduh panggilan Ko, kok sama dengan tokoh yang mbak pake untuk cerita di Kompasiana, yang berjudul Kojima Sahabat Tepercaya, dengan Gaya Hidup Baru yang Sehat. Nama panggilanmu Ko kependekan dari Suko. Sedangkan tokoh dalam cerita yang mbak tulis, Ko kependekan dari Korma. Hehehe.

Lebaran kurang 4 hari lagi, cerita-cerita tentang larangan mudik semakin pasti. 

Walaupun keluarga kita sudah biasa ga setiap lebaran harus mudik, tapi sedih juga dengan adanya larangan mudik selama 2 tahun berturut-turut.  

Mangkanya mbak menulis sepucuk surat ini.

Kue.

Mbak sudah terima kiriman kue yang mbak pesan. Enak juga kue bikinan istri dan mantumu. 

Pia-piaan itu nama kuenya. Kenapa bukan pia beneran? Takut nyaingi  pia yang terkenal di kota Malang juga ya?

Pia sebetulnya bukan merupakan kue yang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Pia berasal dari provinsi Fujian di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dari negara asalnya dikenal dengan nama Tou Luk Pia. Ada yang asin berisi daging, dan yang manis berisi kacang hijau. Dibawa ke Indonesia oleh  Kwik Sun Kwok, pandatang dari RRT, ke Yogyakarta pada tahun 1940.

Sekarang istri dan mantumu membuat terobosan sebagai kue lebaran, dicetak kecil-kecil jadi seperti nastar. Ada 3 varian isi kacang hijau--keju--coklat. 

Dengan datangnya kue pia-piaan pesanan mbak, aku yakin keadaanmu dan keluarga baik-baik. Apakah sudah siap berlebaran? Apakah lahir batin sudah menuju suci dengan lengkapnya puasa? Apakah harta juga sudah suci dengan membayar zakat?

Untung lo, kalau menyucikan harta itu hanya melalui bayar zakat. Ga perlu sampai ditangkap KPK, atau masuk bui segala. Jangan sampai ya dik Suko.

Vaksin.

Ko, aku mendengar dari mbak Sus, mbakyu kita yang sekarang tinggal di Surabaya, katanya kamu belum ikut vaksinasi covid-19 ya?  Apa benar dik Suko dan keluarga ikut-ikutan kelompok yang anti vaksin. Janganlah ikut-ikutan yang begitu. 

Kalau bapak RT ga mau ngurus vaksinasi, coba Ko pergi ke puskesmas yang terdekat. Puskesmas tempat Ko mendaftarkan diri untuk ikut BPJS.

Memang sih, sebenarnya sudah divaksin pun belum ada jaminan covid-19 tidak singgah . Masih tetap harus taat protokol kesehatan.

Tetapi diharapkan gejalanya lebih ringan dan lebih bisa tertolong. Dengan program vaksinasi untuk seluruh Indonesia, diharapkan akan lebih banyak yang tertolong di seluruh Indonesia. 

Nanti dengan berkurangnya tahun demi tahun, lama-lama diharapkan bisa terkendali. Yah ... seperti penyakit-penyakit lain yang ada vaksinasinya secara teratur.

Segera melakukan vaksinasi ya Ko, bersama keluarga. Penting lo, apalagi keluarga sedang megembangkan usaha kue pia-piaan. Nanti Insyaa Allah usaha makin besar, bakalan makin banyak kontak pelanggan.  

Kangen.

Semoga di Malang, Ko dan keluarga diberi kebahagiaan dan kesehatan merayakan Idul Fitri. Insyaa Allah mendapat kemenangan setelah sebulan berpuasa Ramadan. Mbak ga mudik ya. Walaupun kangen, kita harus kuat saling mendoakan tanpa harus ketemu.

Kita ketemu terakhir waktu mbak Mus, mbakyumu yang merupakan adikku, mantu di Solo. Keluarga dari Malang dan Surabaya datang semua ke Solo, dan mbak bersama suami datang dari Bandung ke Solo. Senang ya waktu itu. Belum ada covid-19 yang bikin geger dunia meninggalkan pandemi yang sudah bikin 2 lebaran kurang meriah.

Dik Gita, adik bungsu kita yang waktu itu tidak ikut datang ke Solo. Sekarang kita berdoa saja, semoga Allah melindungi kita. Semoga Allah memberikan kesehatan kepada kita, dan  pandemi covid-19 juga reda terkendali. Kita bisa jalan-jalan lagi dan ketemuan di Bali, sekalian menyambangi dik Gita.

Selamat menyambut Idul Fitri 1442 H --- Mohon maaf lahir dan batin.

Peluk sayang buat dik Suko dan keluarga. dari mbak dan keluarga. 

Wassalamualaikum waramatullahi wabarakatuh.

Bumi Matkita,

Bandung, 09/05/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun