Aku mengisi topik tantangan hari ke-25 Samber THR Kompasiana 2021, dengan  3 rasa suka, 1 rasa duka dan 1 rasa suka-duka. Dan ... 5 rasa tersebut aku bagikan di twitter, dengan rasa bahagia.Â
Ramadan 2021 merupakan Ramadan ke-2 pada masa pandemi covid-19. Awal merebak, protokol kesehatan #dirumasaja merupakan perubahan dahsyat yang harus dilalukan. Itu yang menyebabkan aku menulis di Kompasiana, tetapi aku belum ikut Samber THR 2020. Karena belum mengerti.
Pada Ramadan 2021, barulah aku mengikuti Samber THR Kompasiana. Inilah rasa suka-1 yang aku ungkapkan di twitter.
#dirumahsaja
Senang sekali ada Kompasiana. #dirumahaja ada banyak yang bisa dituliskan. Apalagi di Bulan Ramadan, ada berbagai topik untuk berbagi cerita#SamberTHRKompasiana— Rini DST (@MATKITA) May 7, 2021
Selain rasa suka, tentunya aku mempunyai rasa duka saat mengikuti Samber THR Kompasiana 2021. Apa itu? Â Rasa duka-1 adalah tantangan membuat vlog. Aduh-aduh. Sampai sekarang juga belum bisa. Mesti belajar dan belajar terus, begitulah aku mengungkapkan di twitter.Â
Vlog.
Duka aku ikutan Samber THR Kompasiana 2021. Duh malu, ga bisa bikin vlog. Tapi harus balajar terus ah. Biar tua-tua keladi, makin tua makin menjadi ....#SamberTHRKompasiana— Rini DST (@MATKITA) May 7, 2021
Rasa suka-2 yang aku alami, saat bercerita tentang masjid atau surau favorit. Aku bercerita tentang Masjid Salman ITB. Tak aku sangka aku bertemu dengan Dewi Laily Purnamasari, yunior di ITB, di Kompasiana. Dan ternyata Dewi adalah mahasiswinya almarhum kakak sulung yang aku maksudkan dalam cerita tentang Masjid Salman ITB.Â
Masjid Salman ITB.
Masjid Salman ITB, Sungguh Penuh Kenangan Terindah https://t.co/OR7EcSK4KT
Benar-benar penuh kenangan indah. Via #SamberTHRKompasiana bisa ketemu yunior#SamberTHRKompasiana— Rini DST (@MATKITA) May 8, 2021