Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Salman ITB, Sungguh Penuh Kenangan Terindah

30 April 2021   23:06 Diperbarui: 30 April 2021   23:12 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Salman ITB adalah masjid kampus yang terletak di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan luas lahan 7800 m2 dan dan luas bangunan 1225 m2, Masjid Salman ITB dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti kantin-air minum gratis-mini market-ruang serbaguna. Mesjid yang dibuka pada tahun 1972, merupakan mesjid kampus yang pertama di Indonesia. -(Wikipedia)-

Katanya zaman dulu sebelum tahun 1960, mahasiswa muslim ITB yang akan melakukan ibadah salat Jumat harus pergi ke masjid Cihampelas atau masjid Cipaganti.  Memang sangat menyedihkan, apalagi zaman dulu dimana kebanyakan mahasiswa masih berjalan kaki. Hal inilah yang menyebabkan adanya usulan untuk membuat mesjid di lingkungan kampus ITB.

Terjadilah pro dan kontra, rektor ITB saat itu Prof. Ir Otong Kosasih merasa belum perlu. Tetapi ada tim yang selalu memperjuangkan pembangunan sebuah masjid di lingkungan kampus ITB. Siapakah? Diantaranya Achmad Sadali seniman lukis Indonseia dan Bang Imad sesepuh dari jurusan Elektro yang menjadi pendiri ICMI dan penggagas bank Muamalat Indonesia. 

Setelah dosen jurusan Planologi yang beragama Kristen Drs. Woworuntu dan ketua jurusan Arsitektur Prof. Remond dari Belanda setuju, tim yang selalu memperjuangkan pembangunan masjid menghadap Presiden untuk meminta ijin.

Pada tanggal 27 Mai 1960,  mahasiswa muslim ITB mulai melakukan salat Jumat di Aula Barat ITB. Sebuah ruangan luas, biasanya juga menjadi tempat penerimaan mahasiswa baru. 

Pada tahun 1964 dibawah pimpinan rektor baru Prof. Ukar Bratakusuma, Presiden RI pertama Ir Soekarno yang juga alumnus ITB menyetujui pembagunan sebuah masjid di ITB. 

Dimulai dengan pembangunan musala kecil, diiringi pencarian dana dengan giat. Akhirnya pada 5 Mei 1972 Presiden Soekarno meresmikan nama masjid Salman ITB, dan digunakan untuk salat Jumat berjamaah pertama kali. 

Ayah Ikut Memberikan Donasi Pembangunan Masjid Salman ITB.

Aku melihat di meja tulis ayah ada formulir donasi untuk pembangunan masjid Salman ITB, yang membuat Ayah yang saat itu bekerja di sebuah PG di Kediri ingin mengirimkan donasi. 

Mengirim donasi saat itu belum mudah seperti sekarang, tinggal klik gawai. 

Ayah harus mengirim wesel, melalui kantor pos. Padahal jarak perumaham PG ke kota Kediri saat itu terasa sangat jauh 6 km, dan ayah harus menulis bon untuk meminjam mobil PG. 

Semangat Ayah ikut berdonasi untuk pembangunan masjid Salman ITB, karena putri sulungnya yang merupakan kakakku adalah mahasiswi ITB. 

Tetapi ... tetapi ayah adalah seseorang yang beragama Katolik. 

Benar-benar saat itu semboyan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya untuk dihafalkan, ayah tak ada rasa canggung sebagai seseorang beragama Katolik, ikut berdonasi untuk pembangunan mesjid Salman ITB.

Melalui Masjid Salman ITB Belajar Menjadi Mualaf.

Dari segi keidahan bangunan Masjid Salman ITB tidak perlu diragukan. ITB yang merupakan tempat putra putri Indonesia belajar tentang kemajuan teknologi, akan dengan lancar menetapkan desain dan struktur bangunan Mesjid Salman ITB.

Suasana asri dan contoh-contoh hidup yang diberikan oleh mahasiswa-mahasiswi senior mambuat aku menetapkan untuk mempelajari agama Islam di Mesjid Salman ITB. 

Dan lebih dari itu, aku menetapkan diri menjadi mualaf. Juga sangat lebih dan lebih menyenangkan, restu ayah mengalir dengan lancar dipenuhi rasa sejuk. 

Lulus ITB yang membuat aku sungguh bersyukur dan gembira, aku menjadi salah satu wisudawati mulimat yang mengikuti acara syukuran di Mesjid Salman ITB. 

Wejangan dan sebuah kitab Alquran aku terima sebagai tuntunan hidup setelah aku keluar dari ITB untuk berkelana ke alam lebih luas.

Masjid Salman ITB pada Masa Ramadan 2021.

Setelah sekian lama tak berkunjung lagi ke Masjid Salman TTB, apalagi sejak ada pandemi covid-19. Di beberapa grup WA beredar berita, katanya manajemen Mesjid Salman ITB, sudah lepas dari manajemen ITB. Apakah benar?

Ah tidak benar! Yayasan Pembinaan Masjid (YPM) Salman ITB yang selalu melakukan pembinaan dengan nuansa Islam kepada masyarakat umum, khususnya mahasiswa, dosen dan karyawan ITB.

Banyak kegiatan nyata yang dilakukan Mesjid Salman ITB, hingga sekarang pada masa pandemi covid-19

  • Rumah Amal Salman membantu pendidikan Indonesia dengan memberikan Beasiswa Teladan Negeri. Beasiswa yang didanai oleh zakat yang dititipkan melalui Rumah Amal Salman. 

  • Beasiswa yang diberikan kepada adik-adik pelajar berupa pendidikan karakter, penelusuran minat dan bakat, pengembangan diri, perlengkapan sekolah dan dana setiap bulan  Rp 250000# untuk SD--Rp 300000# untuk SMP--Rp 350000 untuk SMA.

  • Wakaf melalui Rumah Amal Salman dalam mendirikan Masjid Salman Rasidi dan RS Salman Hospital di Soreang, Kabupaten Bandung.

  • Wakaf Salman ITB pada tanggal 3 April 2021 meresmikan UMKM binaannya yang bergabung dalam program 1000 UMKM.

  • Sebagai produsen film Iqro. Yang pertama "Iqro: Petualang Meraih Bintang" tayang pada tahun 2017. Yang kedua "Iqro: My Universe" tayang pada Juli 2019. 

  • Beasiswa Perintis bagi peserta  SNMPTN dan SBMPTN

Juga pada masa Ramadan 2021 mengadakan webinar mengambil hikmah dari ayat-ayat Alquran melalui Youtube Salman TV dan berbagi sahur melalui rumah yatim dan masjid-masjid  di wilayah Bandung Raya pada jam 3.30.

Sungguh kenangan terindah bersama Masjid Salman ITB sejak aku masih remaja bersama ayah, hingga aku kuliah-lulus-sekarang yang tak mungkin aku lupakan.

 Bumi Matkita,

Bandung, 30/04/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun