Rindu 3 Doa pada Bulan Ramadan, Kenangan Indah yang Menakjubkan

Doa merupakan kata-kata yang diucapkan kepada Tuhan, untuk memohon pertolongan, perlindungan dan keberkahan. Sebetulnya Allah telah menjanjikan, semua doa akan dikabulkan. 

Tetapi ada sesuatu doa yang baik bagi kita, tetapi belum tentu baik bagi Allah. Dan tentunya doa yang yang dikabulkan, adalah yang baik bagi Allah.

Bulan Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan, bulan dikabulkannya doa. Tentu saja, asalkan kita melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi larangan yang ditetapkan Allah.

Ada berbagai landasan yang digunakan untuk menuntun doa agar bisa dilaksanakan dengan baik, misalnya berdasarkan ayat-ayat Alquran. Ada juga berdasarkan hadis Nabi. 

Alquran adalah Kitab Suci agama Islam, hadis adalah catatan para sahabat Nabi Muhammad SAW tentang apa yang pernah dikatakan atau dicontohkan oleh Nabi.

Sepanjang pengalaman hingga saat ini, ada 3 peristiwa yang membuat aku selalu ingat beberapa ayat dari Alquran. Kadang-kadang juga suami yang selalu mengingatkan tentang ayat yang sangat penuh kenangan bagi aku. 

Surat Al Asr.

Surat ke 103 dalam Alquran, merupakan surat pendek pertama yang aku hafalkan, bahkan sebelum aku memutuskan menjadi mualaf. Jadi aku hafal surat Al Asr terlebih dahulu sebelum surat Al Fatihah.

Pada tahun 1983 aku yang sedang menyusun skripsi yang sulit, merasakan betapa surat Asr harus menjadi landasan hidup bagi seseorang yang ingin menghargai setiap waktu dalam hidupnya.

Surat Al Asr menyatakan Demi Masa, yang sebenarnya masa apa saja. Masa senang, sulit atau pun susah. Manusia akan dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman. Mengerjakan amal saleh, saling menasihati untuk taat kepada kebenaran dan kesabaran.

Selain aku hafalkan dan aku tuliskan dalam halaman awal buku skripsi, aku selalu berusaha menjalankan dalam hari demi hari sepanjang perjalanan menapaki kehidupan. Insyaa Allah.

Ayat Kursi.

Pada tahun 1998 saat aku mengantar suami yang sakit keras untuk melakukan pengobatan di negara Balanda, tiada hari aku lalui tanpa doa. 

Setelah menitipkan kesembuhan pada ketangkasan para dokter secara medis, aku benar-benar hanya pasrah kepada Allah dengan cara berdoa dan berdoa selalu.

Saat itulah aku mulai menghafalkan Ayat Kursi yang merupakan ayat ke-255 dalam surat Al Baqarah (surat ke-2) dalam Alquran. Hafal berarti mengenal dengan baik dan mencintai. 

Ayat Kursi menyadarkan aku, memohon pertolongan untuk kebaikan suami hanya kepada Allah semata.

• Hanya Allah yang Maha Kekal, yang bisa menolong makhlukNya.

• Dia pasti Maha Mengetahui.

• Semua yang ada di langit dan di bumi adalah milikNya.

• Tak ada yang bisa terjadi tanpa izinNya.

• Allah selalu mengetahui apa yang ada pada kita.

• Bahkan kita sendiri sulit untuk mengetahui tanpa kehendakNya.

• Kursi Allah meliputi langit dan bumi.

• Tak ada rasa berat bagi Allah akan memelihara langit dan bumi.

Awal aku jatuh cinta kepada Ayat Kursi dari buku doa yang dibawakan adik kepada aku, saat berangkat ke negara Belanda. 

Dalam buku doa tersebut, dikatakan untuk membuat seorang tidak sadar menjadi sadar kembali dengan mengusap kepala sambil membacakan Ayat Kursi 11 x. 

Setelah aku lakukan berulang kali, dan suami tercinta sadar. Hingga saat ini Alhamdulillah sehat. Aku tetap cinta kepada Ayat Kursi.

Insyaa Allah aku baca sebagai salah satu surat saat melakukan salat fardu. Juga sebelum tidur Insyaa Allah aku sempatkan melantunkan dengan mohon perlindungan hanya kepada Allah.

Terlebih dalam bulan Ramadan, semakin aku selalu ingat bagaimana Ayat Kursi menolong aku saat di negara Belanda.

Asmaul Husna.

Asmaul Husna adalah nama yang Allah, yang maknanya menunjukkan sifat-sifat baik Allah. Ada 99 sifat-sifat baik Allah, yang tertulis dalam Alquran.

Pada tahun 2017 yang merupakan kelahiran cucu pertama, namanya Laras. Saat itu ibunya belum lulus pendidikan dokter spesialis, jadi sering dititipkan. 

Aku sering melantunka Asmaul Husna sambil mengusap kepala Laras. Sering dan makin sering, aku merasakan Laras akan tidur bila aku sudah melantunkan Asmaul Husna sampai tamat.

Tentunya aku sambil mengharapkan, agar Allah melindungi-menjaga-menyayangi Laras sesuai dengan 99 namaNya dalam Asmaul Husna.

Saat anakku lulus dan ikut suami ke Cirebon, Laras juga pindah. Lama tak jumpa, menjelang Ramadan ayah Laras pindah lagi ke Bandung. Jadi jumpa pula dengan Laras.

Pernah tidur bersama aku usap-usap kepalanya, dan lagi-lagi sambil aku lantunkan Asmaul Husna. 

Sekarang Laras sudah besar, sudah berusia 4 tahun. Dan jika kebetulan tidur bersama, Laras meminta aku melantunkan Asmaul Husna untuk pengantar tidur.

"Nini usap-usap kepala Laras, sambil ngaji yang biasa Nini lakukan itu," pintanya.

Tentu saja aku memenuhi permintaannya dengan senang hati.

Dan membuat aku juga rindu untuk mengusap kepala cucu kedua, Zaina yang masih ikut abi dan mamanya menuntut ilmu di Jepang.

Itulah 3 doa yang mempunyai kenangan terindah dalam hidupku. Sering aku gunakan bacaan surat dalam salat fardu. Atau untuk berzikir yang merupakan doa dan harapan yang berulang-ulang. 

Semoga Ramadan memberikan petunjuk kebenaran seperti dalam surat Al Asr. 

Juga menguatkan keyakinan hanya Allah pelindung kita, seperti dalam Ayat Kursi. 

Dan Allah yang dengan sifat yang Maha, selalu memberi yang terbaik untuk Laras, Zaina dan semua keluarga. Juga seluruh bangsa Indonesia tercinta.

Bumi Matkita,

Bandung, 28/04/2021.