Pada tahun 1998 saat aku mengantar suami yang sakit keras untuk melakukan pengobatan di negara Balanda, tiada hari aku lalui tanpa doa.Â
Setelah menitipkan kesembuhan pada ketangkasan para dokter secara medis, aku benar-benar hanya pasrah kepada Allah dengan cara berdoa dan berdoa selalu.
Saat itulah aku mulai menghafalkan Ayat Kursi yang merupakan ayat ke-255 dalam surat Al Baqarah (surat ke-2) dalam Alquran. Hafal berarti mengenal dengan baik dan mencintai.Â
Ayat Kursi menyadarkan aku, memohon pertolongan untuk kebaikan suami hanya kepada Allah semata.
Hanya Allah yang Maha Kekal, yang bisa menolong makhlukNya.
Dia pasti Maha Mengetahui.
Semua yang ada di langit dan di bumi adalah milikNya.
Tak ada yang bisa terjadi tanpa izinNya.
Allah selalu mengetahui apa yang ada pada kita.
Bahkan kita sendiri sulit untuk mengetahui tanpa kehendakNya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Tak ada rasa berat bagi Allah akan memelihara langit dan bumi.
Awal aku jatuh cinta kepada Ayat Kursi dari buku doa yang dibawakan adik kepada aku, saat berangkat ke negara Belanda.Â
Dalam buku doa tersebut, dikatakan untuk membuat seorang tidak sadar menjadi sadar kembali dengan mengusap kepala sambil membacakan Ayat Kursi 11 x.Â
Setelah aku lakukan berulang kali, dan suami tercinta sadar. Hingga saat ini Alhamdulillah sehat. Aku tetap cinta kepada Ayat Kursi.
Insyaa Allah aku baca sebagai salah satu surat saat melakukan salat fardu. Juga sebelum tidur Insyaa Allah aku sempatkan melantunkan dengan mohon perlindungan hanya kepada Allah.
Terlebih dalam bulan Ramadan, semakin aku selalu ingat bagaimana Ayat Kursi menolong aku saat di negara Belanda.
Asmaul Husna.
Asmaul Husna adalah nama yang Allah, yang maknanya menunjukkan sifat-sifat baik Allah. Ada 99 sifat-sifat baik Allah, yang tertulis dalam Alquran.
Pada tahun 2017 yang merupakan kelahiran cucu pertama, namanya Laras. Saat itu ibunya belum lulus pendidikan dokter spesialis, jadi sering dititipkan.Â