Saat melayat mertua meninggal dunia, aku mendengar bacaan Alquran yang dilantunkan adik ipar dengan suara yang  merdu. Aku jadi ngin bisa membaca Alquran. Aku mulai belajar sendiri dari buku Iqro - Cara Cepat Membaca Alquran, karya As'ad Humam beserta team Tadarus AMM yang diterbitkan pada tahun 1990.
Setelah aku bisa mengenali dan menghafalkan huruf-huruf dalam Alquran, ada seorang tetangga seberang rumah menawarkan untuk belajar dan memperbaiki bacaan Alquran.
Kami berdua bersama secara bergiliran  membaca Alquran, mengaji disebutya. Aku agak lupa seminggu 1x atau 2x, yang jelas pada bulan Ramadan setiap hari. Alhamdulillah, kian hari aku kian lancar.Â
Disela-sela mengaji, beliau sempat mengatakan, sebaiknya dalam bulan Ramadan kita lebih sering beribadah. Allah akan mengabulkan doa-doa yang dilakukan dalam bulan Ramadan. Juga, sebaiknya memperbanyak zikir dan selawat dalam bulan Ramadan
Zikir dan Selawat.
Zikir adalah doa dan puji-pujian kepada Allah yang dilakukan berulang-ulang, sedangkan selawat adalah puji-pujian kepada Nabi Muhammad .  Dengan berdoa kepada Allah berulang-ulang, Insyaa Allah doa-doa kita akan dikabulkan. Nabi Muhammad adalah kesayangan Allah, kita juga akan disayang Allah bila selalu  memuji Nabi.
Dalam menghitung berulang-ulangnya zikir, bisa menggunakan tasbih. Tetapi tentunya tetap bisa, walaupun tanpa tasbih. Sekarang aku semakin dan semakin sering melakukan zikir dan selawat.Â
Misalnya sedang memasak, megiris bawang sambil berzikir. Meneteskan kecap untuk membuat nasi goreng, bukan dengan hitungan berapa tetes, melainkan dengan 1x atau 2x selawat.Â
Dalam menyiram bunga, alangkah senangnya sambil berzikir dan berselawat. Tanaman tumbuh subur, bunga atau buah akan lebat. Saat hujan lebat dan malam gulita, Â dengan melakukan zikir dan selawat, Allah akan melindungi Insyaa Allah.
Sungguh indah dan bermanfaat nostalgia Ramadan yang aku alami dari kecil hingga dewasa.